About Me

Foto saya
Garut, Jawa barat, Indonesia
Penulis adalah seorang yang suka berpetualang, dan selalu ingin belajar serta mencoba hal-hal baru..

12 Mei, 2019

Assalammualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Salam kenal dan buat kamu yang baru menemukan blog saya ini.
Tulisan kali ini saya ingin membawakan tema jalan jalan jadi uang.
Bahasan ini mungkin lebih tepatnya ditujukan buat kamu yang berminat bekerja ke luar negeri (jadi TKI/TKW)tapi tidak tahu caranya atau terbentur dengan rumit dan lamanya proses.
Sebagaimana yang sudah kita ketahui secara umum bahwa bekerja ke luar negeri ada beberapa jalur.
Secara garis besar, dibagi d
berapa kategori. Diplomatik, formal dan informal. Disini saya tidak akan membahas tentang pekerjaan sebagai diplomat. Saya mencoba fokus ke pekerjaan yang lebih memasyarakat, jenis pekerjaan formal dan informal.
Peluang kerja disektor formal meliputi industri, konstruksi, dll. Sedangkan kebutuhan tenaga kerja di sektor informal biasanya sekitar kebutuhan di bidang jasa asisten rumah tangga, dll.
Ratusan ribu lowongan kerja tiap tahunnya nyaris selalu terisi oleh negara negara pemasok tenaga kerja termasuk Indonesia.
Pemerintah dibawah kementrian tenaga kerja, dirjen BNP2TKI, dan beberapa perusahaan penyalur tenaga kerja seakan tak pernah sepi dari riuhnya pencari kerja.
Prosedur dan persyaratan untuk bekerja di luar negeri sebetulnya tidaklah sulit. Hanya butuh usaha dan kesabaran saja.
Persaingan dalam memperebutkan kuota yang adalah yang menjadi persoalan kemudian.
Kekurang siapan si calon TKI pun sering jadi masalah. Harusnya ia benar benar menyiapkan dirinya untuk bisa bersaing dengan yang lainnya.
Secara fisik, kesehatan, skill dan mental seharusnya jadi perhatian utama dalam menyiapkan diri untuk menjadi seorang TKI/W.

Dalam hal ini, pemerintah dan swasta sudah menerapkan beberapa metode pelatihan.
Berapa negara tujuan bahkan ada yang menjadikan kemampuan bahasa lokal menjadi syarat utama.
Jadi bagi kamu yang saat ini belum bekerja atau sedang mencari lowongan kerja ke luar negeri, saya sarankan untuk semaksimal mungkin menyiapkan diri kalian.
Berapa kemampuan dasar wajib dimiliki untuk bisa bekerja di luar negeri.
Bahasa tentu saja jadi poin penting yang harus diperhatikan.
Secara umum bahasa Inggris bisa jadi digunakan di banyak negara. Tapi untuk beberapa negara tujuan populer seperti Korea, Jepang dan Hongkong tentu kemampuan bahasa Inggris saja belum cukup.
Masalah ketersediaan lapangan kerja adalah masalah klasik kita dan beberapa negara berkembang lainnya.
Kuota lapangan kerja tak sebanding dengan jumlah pencari kerja. Pilihan bekerja ke luar negeri tentu bukanlah pilihan yang buruk.
Disamping tentu saja nominal gajinya pun jauh diatas jenis pekerjaan yang sama di dalam negeri. Contoh, untuk gaji seorang PRT di Hongkong bisa mencapai 5 hingga 8 juta rupiah perbulan. Tentu itu sangat menggiurkan. Saya tidak punya data pasti tentang jumlah TKW di Hongkong, tapi angkanya mencapai ratusan ribu orang.
Para calon TKI/TKW seakan tak ada hentinya mengantri dan mendaftar untuk bisa mendapatkan kesempatan bekerja ke luar negeri, bahkan yang sudah bekerja-pun banyak yang kepincut ingin menjadi seorang TKI.

Dalam hal ini saya ingin membagikan sebuah pengalaman seorang teman.
Awalnya dia sudah bekerja sebagai tenaga honorer di sebuah rumah sakit. Setelah bekerja beberapa tahun, suatu hari dia bertemu dan chatting dengan seorang teman yang bekerja di Makau, China.
Singkat cerita, beberapa waktu kemudian dia pun memutuskan untuk menyusul temannya tersebut.
Uniknya, dia tidak mengurus atau memproses keberangkatannya lewat agen atau perusahaan penyalur seperti umumnya. Namun ia berangkat dengan menggunakan visa kunjungan.
Lho kok bisa?
Usut punya usut, ternyata negara Makau dan beberapa negara lainnya menerapkan kebijakan bebas visa untuk negara tertentu termasuk Indonesia. Rupanya paspor Indonesia termasuk salah satu paspor kuat beserta 73 negara lainnya. Dimana warganya dapat bepergian ke beberapa negara dengan status bebas visa.

Dengan masa tinggal 30 hari, dan diwajibkan melapor atau memperpanjang izin di kantor imigrasi setempat setelahnya.
Rentang waktu yang cukup leluasa untuk secepatnya mencari majikan, tempat tinggal, dll. Terlebih bagi mereka yang sudah punya teman yang lebih dulu bekerja di sana.
Hal itu rupanya menjadi celah tersendiri bagi yang selama ini ingin bekerja di sana tapi tak mau melewati proses agensi yang terkenal sangat mencekik leher para TKW dengan sistem potong gajinya. Alhasil dengan bermodalkan paspor Indonesia, Tiket PP, dan bekal yang sekiranya cukup buat satu bulan, diapun melenggang masuk ke negeri impian nya.
Kabar terakhir dia sudah bekerja sebagai PRT, dengan gaji mop 4.200 ( kurs rupiah, sekitar 1,8 per mop) dan itu bisa naik lagi di tahun berikutnya, atau bisa nego langsung dengan majikan. Dalam hal ini, kebetulan dia dan sang bos, lancar berbahasa Inggris. Karena umumnya di daerah  Makau dan Hongkong penduduknya menggunakan bahasa Kanton.
Ada tanggapan, atau pertanyaan silahkan isi komentar dibawah.
Terimakasih.
Anda berminat?
Pencarian di Facebook: https://m.facebook.com/?hrc=1&refsrc=http%3A%2F%2Fh.facebook.com%2Fhr%2Fr&_rdr

WA 0822828799357






Mau Jadi Turis Gratis

Visi Arab Saudi 2030

 Saudi Arabia, Dulu, Kini dan Nanti Arab Saudi adalah negara paling penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Sejak zaman Nabi Ibrahim  seb...

Wisata Korea