About Me

Foto saya
Garut, Jawa barat, Indonesia
Penulis adalah seorang yang suka berpetualang, dan selalu ingin belajar serta mencoba hal-hal baru..

24 September, 2022

Mianggas

Mengunjungi pulau terluar Nusantara

"Dari Sabang sampai Merauke, dari Mianggas  hingga pulau Rote" demikian lirik sebuah jingle iklan produk mie instan. Sebait lirik yang mengandung semangat nasionalisme itu dengan jelas menyebut nama tempat di empat arah mata angin. Dua yang disebutkan terakhir merujuk pada dua pulau terluar di sisi utara dan selatan kepulauan Nusantara.


Catatan tahun 1996, jumlah Pulau di Indonesia,  terdiri dari pulau besar maupun pulau kecil yang tertera pada Undang-Undang no 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia adalah 17.508 Pulau, namun terlepasnya kedaulatan pada Pulau Sipadan dan Ligitan yang telah berpindah tangan pada Malaysia pada tahun 2002,  tentunya membuat jumlah itupun juga berkurang.

Mengutip laman resmi Sekretariat Kabinet, pada tinggal 2 Maret 2017, Presiden Joko Widodo telah menandatangani sebuah nota keputusan yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil.

Presiden secara resmi menetapkan sebanyak 111 pulau yang tersebar di 22 provinsi sebagai pulau-pulau kecil terluar milik Republik Indonesia.

Dengan jumlah pulau yang demikian banyak, beserta aneka kekayaan alam maupun non alam seperti keunikan budaya di dalamnya tentunya itu adalah sebuah anugrah untuk NKRI. Namun hal itu harus diiringi dengan komitmen segenap elemen bangsa untuk menjaga keutuhannya, karena bukan mustahil kejadian seperti kasus Sipadan dan Ligitan bisa terulang lagi. 

Pada tulisan kali ini, Around the world akan menyoroti keindahan wisata di sebuah pulau terluar disisi utara yaitu pulau Mianggas


Sebagai pulau terluar, Mianggas yang lebih dekat dengan Philipina itu pernah jadi rebutan tiga negara. Mengingat letak geograpinya yang sangat strategis, membuat Amerika, Spanyol dan Belanda sempat saling klaim dalam kepemilikan pulau ini.
Namun ada tanggal 4 april 1928, Hakim Dr. Max Hubert, arbitrator tunggal Mahkamah Arbitrase Internasional, menyatakan bahwa Miangas adalah bagian dari wilayah Hindia Belanda. Dengan demikian secara sah, Hindia Belanda, dalam hal ini Indonesia menjadikan pulau ini menjadi bagian dari NKRI.


Pulau Mianggas yang secara administrasi masuk ke dalam desa Mianggas kecamatan Mianggas kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, memiliki banyak sekali keunikan dan pesona wisata alam. Jaraknya yang lebih dekat ke Philipina yaitu sekitar 200 km dibanding ke Manado yang sekitar 500 km,  membuat warga pulau ini lebih sering bepergian ke Philipina daripada ke Manado. Tak heran jika Penduduk desa yang mayoritas beragama Kristen ini banyak yang mahir berbahasa Tagalog.



Pulau Miangas makin dikenal sebagai daerah perbatasan ketika Presiden Joko Widodo meresmikan bandar udara Miangas yang tentunya telah sangat membantu melancarkan aktivitas perekonomian wilayah tersebut. Jokowi adalah Presiden pertama Indonesia yang telah berkunjung ke sejumlah pulau-pulau terluar nusantara. Di pulau itu juga, terdapat tugu tapal batas negara Indonesia.



Miangas konon memiliki arti ‘menangis’. Mengapa harus menangis?

Menurut cerita, dulu pulau paling utara Indonesia ini pernah diserbu oleh perompak laut Sulu-Mindanao. Namun, kini penduduk pulau ini tentunya tak lagi  menangis. Miangas yang merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara ini kini lebih banyak diserbu pejabat pemerintah dan wisatawan karena Mianggas menyimpan potensi wisata yang sangat melimpah. Pulau Mianggas memiliki pemandangan alam menakjubkan dengan garis pantai yang luar biasa.



Bagi kamu seorang yang berjiwa petualang dan ingin berangkat ke Miangas. Salah satu cara untuk menuju Miangas adalah dengan mencari penerbangan ke Manado.



Kamu bisa transit di Bandara Sam Ratulangi Manado untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandara Melonguane, Talaud. Sampai di Bandara Melonguane, kamu teruskan perjalanan udara menuju Miangas dan kamu akan mendarat di Bandara Miangas.

Hot News: FIFA Match day Indonesia vs Curacao

Diaspora suku Jawa di Suriname

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak, berkomentar, saran atau kritik.

Mau Jadi Turis Gratis

Visi Arab Saudi 2030

 Saudi Arabia, Dulu, Kini dan Nanti Arab Saudi adalah negara paling penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Sejak zaman Nabi Ibrahim  seb...

Wisata Korea