Winter di Wonosobo
Jika kamu ingin liburan dengan merasakan sensasi hawa sejuk dan dingin hingga di titik beku, tak perlu pergi jauh ke Eropa atau ke negeri yang memiliki empat musim, selagi kamu masih di wilayah pulau Jawa, kamu bisa mengunjungi dataran tinggi Dieng, Wonosobo Jawa Tengah. Ya, di s ini ibaratnya kamu akan merasakan winter di Wonosobo.
Dataran tinggi tentunya identik dengan suhu dingin dan hawa yang sejuk menyegarkan, begitupun disini. Dataran Tinggi Dieng termasuk sebagai salah satu tempat terdingin di Indonesia bersama dengan tempat lain yang termasuk memiliki dataran tinggi.
Dataran Tinggi Dieng memiliki suhu siang hari antara 12-20 °C dan jika malam hari suhunya bisa turun pada kisaran 6-10 °C. Dieng mendapat julukan negeri di atas awan karena letaknya yang tinggi hingga nyaris sepanjang harinya selalu berselimutkan awan.
Jika kamu ingin merasakan sensasi yang lebih dingin lagi, kamu bisa datang pada saat musim kemarau antara bulan Juli hingga Agustus. Suhu pada musim kemarau di Dieng tercatat bisa mencapai 0 hingga minus 7°C. Hal itulah yang bisa memunculkan embun beku, yang oleh penduduk setempat disebut Upas.
Upas sendiri bagi petani dianggap dapat merusak tanaman pertanian. Dataran tinggi Dieng memang merupakan sentra penghasil sayuran di Jawa Tengah, khususnya untuk komoditas kentang. Bagi sebagian wisatawan, fenomena embun es justru sangat unik dan menjadi daya tarik tersendiri.
Ada banyak tempat wisata unggulan yang ditawarkan di Dieng yang cukup unik dan jadi andalan pemerintah setempat yang notabene sebagai pengelola.
Bagi yang suka photograpi, disini menjanjikan banyak spot untuk dijadikan objek jepretan yang akan menghasilkan karya yang luar biasa.
Kamu bisa mulai menikmati pemandangan spektakuler dari Batu Pandang Ratapan Angin Dieng. Spot ini berlokasi di Jalan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, buka setiap hari mulai pukul 6 pagi sampai 6 sore.
Batu Ratapan Angin posisinya berada di ujung tebing tinggi dengan bentuk dua tumpukan batu. Konon, bebatuan tinggi itu terjadi karena aktivitas vulkanik. Dari atas ketinggian batu kamu bisa melihat lanskap hamparan hijau tanah Dieng beserta telaga Pengilon.
Agar bisa lebih tenang, kamu bisa datang di hari biasa pada pagi atau sore sebelum tutup.
Berikutnya ada Bukit Sikunir yang disebut sebut sebagai objek wisata yang fenomenal. Bukit Sikunir yang terletak di ketinggian 2.263 mdpl, adalah objek wisata di Dieng yang terkenal dengan pemandangan matahari terbitnya hingga selalu jadi buruan wisatawan penghobi photograpi.
Banyak orang yang menyebut Bukit Sikunir ini sebagai Golden Sunrise, merujuk pada keindahannya saat matahari terbit. Untuk mendapatkan momen sunrise, sebaiknya kamu mulai mendaki bukit sekitar pukul 5 pagi.
Pemandangan sunrise dengan panorama alam yang membentang adalah atraksi alam luar biasa yang bisa ditangkap dari atas bukit Sikunir.
Jalur pendakian Bukit Sikunir termasuk mudah karena sudah disediakan anak tangga. Dengan aktu tempuh hanya sekitar 30-45 menit, kamu sudah bisa mencapai hingga ke puncak bukit.
Selain wisata alam, di Dieng kamu juga bisa mengunjungi situs sejarah dan budaya, salah satunya adalah kompleks Candi Arjuna.
Hawa dingin yang membekukan juga biasa menyelimuti kompleks Candi ini.
Sejak awal tahun 2022, fenomena embun beku terus muncul akibat penurunan suhu ekstrem bumi, bahkan hingga di bawah nol derajat celcius. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Candi Arjuna merupakan peninggalan Kerajaan Mataram kuno, dan termasuk sebagai salah satu ikon wisata Dieng. Candi ini terletak di Desa Dieng Kulon, Banjarnegara.
Di dataran tinggi Dieng juga terdapat beberapa kawah, dan salah satunya adalah Kawah Sikidang yang letaknya tak jauh dari Candi Arjuna. Kawah Sikidang merupakan lapangan kawah yang masih aktif mengeluarkan gas dan uap air. Kawah ini termasuk lokasi favorit hingga termasuk yang selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Tak jauh dari kawah Sikidang, ada dua telaga yang juga selalu jadi buruan para wisatawan. Adalah Telaga Pengilon dan Telaga Warna. Telaga Warna memiliki kedalaman hingga 15 meter dengan dasarnya yang berupa lumpur dan batu dan dihuni oleh belasan jenis ikan. Telaga warna ini dikelilingi oleh perbukitan hijau nan asri.
Warna air telaga terkadang berubah menjadi biru atau kuning karena kandungan belerangnya yang tinggi. Banyak sekali spot poto di sekitar telaga yang biasa jadi bidikan para penggemar potographi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak, berkomentar, saran atau kritik.