About Me

Foto saya
Garut, Jawa barat, Indonesia
Penulis adalah seorang yang suka berpetualang, dan selalu ingin belajar serta mencoba hal-hal baru..
Tampilkan postingan dengan label wisata Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wisata Indonesia. Tampilkan semua postingan

31 Oktober, 2022

Papua Sebagai Halaman Muka

 Wajah Baru Papua 


Sebagai warga negara, kita sudah seharusnya peduli dengan kedaulatan bangsa.  Dalam hal perhatiannya akan batas negara ini saya sangat respek dengan pemerintahan Presiden Jokowi. Untuk  beberapa hal, penulis merasakan banyak sekali pemikiran dan ide yang sejalan dengan pemerintah.  Dalam urusan batas negara, di era saat inilah kita harus akui, banyak sekali pembangunan yang berorientasi pada penguatan batas negara. Baik itu perhatiannya pada pulau terluar, ataupun menjaga dan memperbaiki kualitas kondisi di perbatasan negara. Hal ini bisa diartikan sebagai langkah yang sangat tepat untuk mempertegas batas wilayah dan kedaulatan NKRI. Selain itu, dengan membangun infrastuktur yang layak di perbatasan, otomatis menjadikan citra Indonesia menjadi lebih baik di mata negara tetangga.

Tidak seperti di sisi lain, di sisi timur Indonesia, terdapat perbatasan darat langsung dengan Papua Nugini. Bentangan nya tidak main-main,  yakni sepanjang 780 km dan meliputi batas perairan, hutan belantara, lembah dan sungai. Melintasi beberapa distrik di beberapa kabupaten.



Sampai sebelum tahun 2006, mungkin perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini hanya berada di atas kertas, katena fakta di lapangan, perbatasan RI dengan PNG tak sesederhana sebuah garis lurus dari utara ke selatan.

Contoh sederhana, masih adanya beberapa kampung nun jauh di pedalaman hutan belantara yang penduduknya sering berpindah ke kampung seberang yang notabene masuk ke wilayah negara PNG. Faktor keamanan menjadi salah satu alasan pada saat itu, selain juga faktor kekerabatan dan kepemilikan tanah adat di wilayah tersebut . Bahkan mereka tidak mengerti apakah mereka bagian dari Indonesia. 



Setelah berlalunya era konflik dan kekerasan yang memakan waktu tak kurang dari tiga dasawarsa, pada pemerintahan saat ini, telah terjadi banyak lompatan besar di tanah Papua. Sepertinya presiden Jokowi paham betul, permasalahan di Papua tidak akan terselesaikan hanya dengan kekerasan dan pendekatan secara militer. Membangun infrastuktur adalah salah satu langkah tepat untuk membuat fondasi ekonomi yang kuat untuk kesejahteraan Papua.

Dalam konteks perbatasan negara, di titik paling timur wilayah NKRI ini memang tidak sesederhana di wilayah lain. Bagaimana tidak, bentang perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea terbentang sangat panjang, mulai dari wilayah yang masuk kabupaten Jayapura  di utara hingga wilayah kabupaten Merauke di selatan. Tak kurang, ada 52 titik pilar atau patok penanda perbatasan yang didirikan di sepanjang garis meridian yang dibangun mulai dari Skouw dan Wutung di Kota Jayapura, Anggamarut/Wairin Kabupaten Boven Digoel, Domonggi Kabupaten Merauke sampai dengan daerah muara sungai Bensbach atau sungai Torasi.

Kawasan perbatasan tentunya merupakan kawasan strategis nasional yang mempunyai peranan dan fungsi penting sebagai garis terdepan kedaulatan dan citra negara.  



Total ada delapan pos lintas batas negara antara RI dan Papua New Guinea (PNG) yang tersebar di sejumlah kabupaten kota di Papua.

Tidak cuma bentangan alam yang cukup sulit medannya, terdapat beberapa suku yang pada garis perbatasan RI-PNG. Setidaknya ada delapan suku yang tercatat berada di sepanjang garis batas. Untuk mempermudah, penulis membagi tiga suku berdasarkan tempat tinggal mereka yaitu yang tinggal di pedalaman hutan sekitar kabupaten Jayapura ada 

Suku Abau, Suku Dera, dan Suku Iwur.

Kemudian suku yang terdapat di lembah dan beberapa sungai, adalah Suku Yei.

Kemudian terakhir, suku yang mendiami wilayah perbatasan Papua Nugini dekat pesisir selatan, yaitu Suku Abrab, Suku Awyi, Suku Waila, dan suku Yafi.

Pembangunan pos lintas batas negara yang memadai bahkan tampak megah, berikut infrastuktur pendukung lainnya, tentunya tak hanya memberikan rasa bangga, namun juga telah menjadi pondasi ekonomi bahkan daya tarik wisata baru, dan kedepan diharapkan akan menjadi embrio kemakmuran ekonomi bagi warga perbatasan.

Jika kamu tertarik traveling ke wilayah perbatasan negara khususnya perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, kamu bisa datang ke salah satu titiknya yang berada di kabupaten Jayapura.



engan mengunjungi  pos lintas batas negara,  tentu kamu akan mendapatkan pelajaran penting dan semakin cinta tanah air,  selain tentunya pengalaman liburan. Ada banyak destinasi wisata di wilayah perbatasan Papua Nugini yang jadi tujuan favorit.  


Di kabupaten Jayapura, kamu bisa mengunjungi salah satu Pos lintas batas negara yang berada di Skau di distrik Muara Tami. 

Sebagai catatan,  kamu isa masuk Papua nugini dengan status bebas visa. 

Keluar dari Gerbang Perbatasan Indonesia, disebelah kiri area netral ada mercusuar yang menjulang tinggi lengkap dengan bendera Indonesia berukuran raksasa. Dari atas mercusuar, akan nampak indahnya pemandangan tanah perbatasan Papua.

PLBN Skouw berdiri di atas lahan dengan luas total mencapai 10,7 hektar, luas bangunan secara keseluruhan mencapai 7.619 meter persegi yang terbagi dalam beberapa zona.

Untuk mencapai Skouw, bisa ditempuh dengan perjalanan darat sejauh 43 kilometer selama 1,5 jam dari pusat Kota Jayapura.

Sebagai  ibukota Provinsi Papua dan merupakan kota terbesar di Papua, Modernisasi sangat terasa di Jayapura. Kehadiran banyak tempat hiburan, Mall dan hotel berbintang kelas internasional juga semakin menguatkan kesan modern pada kota Jayapura. Nama-nama hotel seperti Swis-Bell, Aston dan Horison yang dulu mungkin hanya ada di kota kota besar di pulau Jawa atau Bali, kini bisa kamu temukan di sini.



Secara alam, Jayapura di takdirkan memiliki morfologi yang unik, sehingga memiliki panorama yang sangat menawan.

Selain berbatasan dengan negara tetangga secara  langsung, kota Jayapura juga berbatasan dengan samudera Pasifik.

Karena itu terdapat beberapa pantai indah nan eksotik.



Salah satu Pantai terbaik di Jayapura  adalah pantai Tablanusu.

Pantai ini bisa di tempuh 2 hingga 3 jam dari kota Jayapura. Suasana  pantai dengan panorama hijau hutan yang membingkai batu koral kehitaman  dan birunya lautan terasa sangat menenangkan. Pantai terasa sangat asri  dengan udara yang sangat segar, karena belum terlalu  ramai pengunjung.


Ikon wisata kota Jayapura yang populer lainnya adalah Danau Sentani. Selain bisa menikmati keindahan Danau ini dari atas Puncak Ifar, kamu juga bisa mengunjungi langsung danau yang dikelilingi savana hijau ini. 


Saat sunset adalah momen terbaik untuk menikmati keindahan danau ini.



Keindahan lainnya, bisa kamu temukan di Teluk Youtefa. 

Pemandangan gugusan pulau kecil yang terhubung dengan jembatan serta birunya laut, adalah perpaduan indahnya alam dan modernisasi. 



Kamu juga bisa menikmati keindahan pesisir kota Jayapura dengan mengunjungi kawasan Enggros.


Untuk menikmati lanskap Jayapura, kamu juga bisa menuju ke Puncak bukit Jayapura. Dari sini kamu bisa menikmati keindahan Kota Jayapura sebagai kota terbesar di Papua Barat yang berada di Teluk Jayapura. Dari sudut ini Jayapura  semakin terlihat cantik dan memukau, terutama saat malam hari dimana kota berhiaskan lampu yang dipantulkan permukaan air laut.


27 Oktober, 2022

Traveling Dengan Kereta

 

 KAI Wisata



Jika kamu suka berwisata ala backpackeran, naik kereta api bisa menjadi salah satu pilihan paling tepat. Kereta api adalah moda  transportasi yang cukup populer di Indonesia. kelebihan kereta api dibanding transportasi darat lainnya adalah mampu menjangkau jarak yang jauh dengan harga lebih terjangkau.

 Dengan naik kereta api, kamu bisa lebih santai dan leluasa dalam perjalanan, karena kabin gerbong kereta memang cukup luas. Selain itu, kamu juga bisa menikmati perjalanan dengan suguhan panorama alam di sepanjang jalurnya. Rute kereta api biasanya lebih banyak melewati bukit, gunung, lembah, pesawahan bahkan hutan lebat, karena memang menyesuaikan dengan lintasan rel.



Untuk beberapa wilayah, ketersediaan rute baru juga mulai dibuka hingga tentunya semakin menambah pilihan layanan. Penambahan rute juga terus diupayakan dengan pembangunan sarana untuk menambah jalur rel-nya.
Kemenhub mencatat, panjang rel kereta api di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016, panjang rel kereta api di Indonesia adalah 5.380 kilometer. Kemudian terus meningkat hingga menjadi 6.497 km pada 2021.

Meskipun jaringan kereta api masih terbatas untuk beberapa wilayah, seperti halnya di pulau Sumatra, yang masih terpisah-pisah di empat provinsi, yakni Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan dan Lampung. Namun kedepannya pemerintah optimis, bisa menambah jaringan kereta api hingga akan terhubung dari ujung utara sumatra di provinsi Aceh hingga Lampung di ujung selatan. 

Berikutnya, di pulau Sulawesi, angkutan kereta api penumpang, jika sesuai jadwal sudah mulai dibuka pada bulan Oktober 2022 ini untuk rute tahap satu melayani jalur Makassar-Parepare. Namun kedepannya diprediksi akan bisa menghubungkan kota-kota besar di semua provinsi di pulau Sulawesi.

Sedangkan di pulau Kalimantan, meskipun pembangunan sarana transportasi kereta api masih dalam tahap perencanaan dan persiapan, namun bisa dikatakan sangat besar kemungkinannya untuk cepat terealisasi. Mengingat jalur yang akan dilaluinya sangat vital karena akan menghubungkan wilayah sepaku Balikpapan yang dipastikan akan jadi wilayah Ibukota Nusantara, sebagai ibu kota negara yang baru hingga ke beberapa kota penyangga seperti Samarinda, Kutai Kartanegara, bahkan hingga ke Kutai timur.

Lain halnya dengan pulau Jawa, kamu bisa menggunakan kereta api di sebagian besar kota besarnya. 

Di pulau Jawa, kamu bisa mengunjungi banyak destinasi wisata dari mulai ujung kulon di provinsi Banten, hingga banyak destinasi wisata di Jawa Timur.

KA Krakatau menjadi kereta api dengan rute terjauh di pulau Jawa. Tak tanggung-tanggung jaraknya mencapai 945 km, dimulai dari Stasiun Blitar, di Jawa timur dan berakhir di Stasiun Merak, provinsi banten. Dengan kata lain, kereta ini bisa membawa kamu dari dari ujung timur hingga ujung barat pulau Jawa. Dengan demikian, banyak destinasi di pulau Jawa yang sudah terhubung dengan jalur kereta api.  Jaringan kereta api di pulau Jawa memang melintasi hampir semua kota kota besar di enam provinsi yang ada.

Terkini,  PT Kereta Api Indonesia, meluncurkan kereta api wisata yang  merupakan salah satu produk layanan unggulannya. Kereta ini dikhususkan untuk melayani minat pariwisata kereta api masyarakat. Bahkan beberapa waktu yang lalu, dibuka rekruitmen untuk beberapa lowongan pekerjaan di KAI wisata.

Saat ini tersedia beberapa jenis kereta wisata, antara lain Kereta Istimewa, Kereta Wisata Bali, Kereta Wisata Imperial, Kereta wisata Jawa, Kereta Wisata Nusantara, Kereta Wisata Priority, Kereta Wisata Retro, Kereta Wisata Sumatera, dan Kereta Wisata Toraja.
Layanan KAI wisata juga menawarkan berbagai paket tujuan wisata.

Dengan fasilitas lengkap dan fitur istimewa, tentunya harganya pun disesuaikan. Misalnya untuk rute stasiun Gambir Jakarta tujuan Stasiun Gubeng Surabaya, KA Wisata dipatok dengan tarif 33 juta rupiah.

 Jika kamu ingin berwisata sambil tetap berhemat, kamu bisa menggunakan beberapa keta api kelas ekonomi. Contohnya KA Matarmaja, yang berangkat dari stasiun Gambir menuju Malang Jawa Timur, kamu hanya perlu merogoh kantong untuk membeli tiket seharga 109 ribu rupiah saja.

Seperti kita sering lihat banyak 
turis  asing, khususnya yang backpackeran, mereka tidak hanya bertujuan ke pulau Bali, tapi mereka bisa menikmati perjalanan wisata mulai dari berbagai destinasi wisata Banten, misalnya  dengan mengunjungi cagar alam Ujung Kulon,  atau mengunjungi  wisata kampung Badui。

Dari Banten, mereka bisa melanjutkan untuk mampir di banyak tujuan wisata misalnya Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Malang, dan seterusnya. Banyak destinasi unggulan di pulau  Jawa sebagai pilihan sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke pulau Bali ataupun Lombok.






13 Oktober, 2022

Bali

Wisata unggulan yang popularitasnya melebihi Indonesia



Bertemu dan bergaul dengan orang yang berasal dari negara lain memang menyenangkan. Dengan memiliki pengalaman bergaul dengan berinteraksi dengan bangsa lain sedikit banyak akan menambah wawasan dan membuka wacana berpikir kita lebih luas lagi. Selain menyenangkan, terkadang pula timbul kelucuan atau bahkan sedikit jengkel karena tentunya adaptasi menjadi suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan dalam sebuah pergaulan.

Tak bisa dipungkiri, bagi sebagian warga negara lain ada yang lebih mengenal Bali daripada Indonesia


Suatu hari ketika saya sedang berjalan jalan di seputaran Busan Yok saya bertemu seorang gadis asal Uzbekistan. Kebetulan kami sama sama tenaga kerja asing yang sedang merantau di negeri Ginseng.

"Where do you come from?" kata gadis itu setelah sebelumnya kami saling menyebut nama masing masing. 
"Indonesia, and you? jawab saya sekaligus bertanya asal gadis itu.

"Im from Uzbekistan," katanya seraya
tersenyum manis.

Bagi saya, Uzbekistan tidaklah terlalu asing karena secara literasi saya pernah mengikuti proses runtuhnya  Uni Soviet yang tentunya membahas beberapa Negara pecahannya termasuk Uzbekistan. Namun rupanya gadis yang roman wajahnya lebih mirip gadis Inggris itu tak cukup familiar dengan Indonesia.

Lain halnya ketika saya menyebut "Bali", gadis yang bernama Jameela itu tampak sangat antusias.

"Yes I see," jawabnya. 

Tak tahukan nona, bahwa Bali itu adalah bagian dari Indonesia, terang saya semangat.

Belakangan setelah saya pulang ke Indonesia, saya baru paham kenapa Bali menjadi begitu terkenal seantero dunia. 

Setelah saya berkesempatan berkunjung langsung ke pulau Bali, saya semakin sadar memang tak ada alasan bagi Bali untuk tidak jadi destinasi wisata unggulan Indonesia.
Tak salah jika Bali kerap jadi pilihan utama turis mancanegara. 

Ter-update, setidaknya saya mencatat beberapa keunggulan Bali diantara destinasi lain di dunia.
 
Suasana alam dan budaya Bali memang menjanjikan ketenangan bagi siapapun yang satang berkunjung. 

Dalam catatan saya, kemudahan juga  hal yang sangat penting dalam membantu turis untuk datang, tinggal dan memilih ragam wisata yang ditawarkan. Kemudahan itu mencakup infrastuktur, akomodasi dan berbagai pelayanan lainnya.

Berikutnya, adalah keunikan budaya yang menjadi salah satu dari sekian banyaknya pilihan wisata alternatif selain alam.

Alasan keamanan dan kenyamanan tentu juga adalah hal penting yang menjamin wisatawan untuk datang dan datang lagi.

Hari ini,  saya update beberapa daya tarik Bali selain destinasi  pantainya yang sudah mendunia.



Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) adalah patung tertinggi di Indonesia yang dibangun setinggi 121 meter dan terletak di atas lahan seluas sekitar 60 hektar. Patung ini tercatat lebih tinggi dari patung Liberty di Amerika.

Berikutnya, sistem Subak di Bali yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage) UNESCO per tanggal 6 Juli 2012.




Selanjutnya, salah satu ritual budaya terkenal yang merupakan prosesi pemakaman untuk para bangsawan dan raja-raja di Bali, yaitu Pelebon



Pelaksanaan Pelebon bisa memakan waktu berbulan-bulan dan menelan biaya yang tidak sedikit serta melibatkan banyak orang di dalamnya.

Rangkaian prosesi Pelebon dimulai dari ritual pembaringan jenazah yang diikuti dengan acara kremasi di setra dan pelarungan sisa tulang jenazah ke laut.

Upacara ini biasanya penggunaan bade yang megah dengan ukuran yang besar.



Dan yang terakhir adalah Jalan tol Bali Mandara, yang merupakan jalan tol pertama yang ada di Bali bahkan sebagai jalan tol terapung pertama di Indonesia. Membentang sepanjang 12,7 km diatas laut, jalan tol ini terbilang unik dibanding jalan tol yang lainnya karena satu-satunya tol yang menyediakan jalur sepeda motornya di ruas sisi kiri dan kanannya. Panjang jalan tol di Bali ini hampir sama dengan Penang Bridge di Malaysia yang panjangnya mencapai 13,5 km, dan juga Union Bridge sepanjang di Kanada yang memiliki panjang 12,9 km.
Jalan tol ini menghubungkan  Benoa, Ngurah Rai Tuban, dan Nusa Dua.


lihat juga:Bromo, keajaiban di tanah Jawa



12 September, 2022

Togutil Suku Terasing Maluku


Suku Terasing Maluku

Maluku adalah salah satu wilayah yang memiliki banyak hal menarik bagi siapapun yang ingin mengenal Indonesia lebih jauh.



Kepulauan Maluku terdiri dari sekelompok pulau di wilayah timur Indonesia yang  saat ini terbagi  menjadi dua provinsi yaitu Maluku dan Maluku Utara.

Selain memiliki kekayaan alam yang berupa rempah rempah seperti cengkeh, lada, pala,  dll yang sudah terkenal ke seluruh dunia, Maluku juga memiliki pesona alam yang sangat memikat. Maluku memiliki potensi wisata alam melimpah seperti pulau,  gunung dan banyak pantai indah berkelas dunia yang menjadi primadona wisatawan domestik maupun asing. 



Pada liputan kali ini, penulis hanya akan menyoroti keberadaan suku suku yang mendiami wilayah Maluku dan Maluku Utara. Hal ini terkait viralnya pemberitaan di media sosial akhir akhir ini mengenai suku pedalaman hutan Maluku yang masih dianggap primitif.



Masyarakat yang mendiami kepulauan Maluku terdiri dari berbagai suku asli dan sejumlah bangsa pendatang, seperti suku bangsa dari pulau Sulawesi, seperti Bugis, Minahasa, Kaili, Buton, dll. Banyak pula pendatang dari pulau Jawa, seperti orang Jawa dan Sunda bahkan Madura. Etnis Tionghoa pun banyak terdapat di Maluku.

Ambon adalah suku asli terbesar Maluku yang banyak mendiami wilayah Ambon, Saparua, Seram Barat, Nusalaut, dan Haruku.

Masyarakat suku Ambon mayoritas memeluk dua agama besar yaitu agama Kristen Protestan dan Islam.

Dalam kesehariannya, mereka berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan bahasa Ambon.

Suku Tidore adalah suku asli Maluku terbesar lainnya. Suku Tidore, kebanyakan mendiami wilayah Tidore, di mana sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, bertani dan berladang. Suku Tidore mayoritas beragama Islam.

Hal itu karena Tidore, merupakan kesultanan  Islam yang sangat berpengaruh sejak abad ke-15.

Di Pulau Halmahera Utara, yang wilayahnya masuk ke dalam provinsi Maluku Utara ada sebuah suku yang terbilang masih sangat primitif. Suku itu bernama Togutil atau dikenal juga dengan sebutan Suku Tobelo Dalam.



Suku Togutil atau Tobelo Dalam adalah sebuah kelompok masyarakat tradisional yang hidup di hutan-hutan Halamahera di kawasan pulau Halmahera. Togutil sendiri dalam bahasa Tobelo memiliki makna terbelakang.

Kehidupan mereka memang masih sangat sederhana dan sangat tergantung dengan alam. Keberadaan hutan-hutan asli adalah rumah dan kehidupan sesungguhnya bagi suku Togutil. 



Saat ini ada sekitar 42 keluarga suku Togutil yang bermukim secara berkelompok di sekitar sungai Dodaga. Rumah-rumah mereka terbuat dari kayu, bambu dan beratap daun palem. Umumnya rumah mereka tidak berdinding dan berlantai papan kayu atau bambu. 

Sementara itu orang Tobelo sebagian besar menghuni perkampungan di sekitar pesisir. Komunitas ini relatif maju karena tentunya sudah sedikit berbaur dengan warga sekitar.  



Secara fisik orang Togutil, memiliki raut muka dan warna kulit yang menunjukkan ciri-ciri ras Melayu yang lebih kuat daripada orang Tobelo.

Menurut cerita, orang Togutil sebenarnya penduduk pesisir yang lari ke hutan karena menghindari pajak pada pemerintah Belanda.

Sekitar tahun 1915, Pemerintah Belanda memang pernah mengupayakan untuk memindahkan memukimkan mereka di Desa Kusuri dan Tobelamo. Karena tidak mau membayar pajak, kelompok ini kembali masuk hutan dan upaya itupun mengalami kegagalan.

Hingga saat ini, suku Togutil masih menerapkan pola hidup secara nomaden. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya di sekitar hutan Totodoku guna menemukan lahan baru untuk bercocok tanam.

Kemunculan Suku Togutil  belakangan ini sempat ramai diperbincangkan dan beredar di media sosial.

Kemunculan mereka diperkirakan dikarenakan banyaknya penambang dan penebang hutan secara liar yang mengakibatkan wilayah teroteri mereka semakin menyempit.

Bahkan kini Suku Togutil juga mulai sering muncul dari dalam hutan dan berinteraksi dengan warga sekitar yang tinggal di pinggiran hutan. 

Dalam berpakaian, Suku Togutil memiliki keunikan tersendiri. Mereka umumnya selalu dominan memakai pakaian warna merah. 

Dalam berpakaian, umumnya mereka hanya menutupi alat kelamin yang dinamakan  "Sabeba"  dengan bertelanjang dada. Hal itu berlaku bagi pria maupun wanita.

Namun seiring dengan waktu, kini sebagian dari mereka ada juga yang sudah menggunakan sabeba yang dipadukan dengan kaos pemberian dari warga luar.

Bahkan kini beberapa orang dari Suku Togutil juga sudah mulai mengenakan celana dalam. 

Suku Togutil biasanya berburu Rusa, Kodok, babi hutan, ikan ataupun udang pada malam hari dengan menggunakan tombak dari bambu. 


Baca juga: Sejuta pesona Papua

Dusun Memek di kota santri


Suku kanibal di Indonesia


29 Agustus, 2022

Dusun Memek

Dusun Memek di kota santri


Beberapa hari ini netizen cukup terkejut dengan sebuah liputan berita media massa. Dikutip dari detik.com.


 Nama Dusun Memek terpampang jelas di gapura yang menjadi pintu masuk menuju kampung ini. Ini bukan lelucon atau editan, karena terbukti nama Dusun Memek juga disematkan dalam kartu identitas warga yang berasal dari sana. 

 Kata Memek dengan ejaan huruf E yang sama dengan kata Teteh(sunda), jelas menjurus ke alat kelamin wanita.

 Penyebutan nama dusun ini seringkali salah dieja oleh banyak orang. Sejatinya, huruf E pada kata Memek bunyinya sama dengan suku kata 'me' pada kata 'melayang', atau bunyi 'se' dalam kata sekarang. Jadi kata memek disini bermakna remuk dalam bahasa Jawa. 

 Jombang merupakan kabupaten yang terletak di tengah-tengah wilayah Jawa Timur. Posisinya berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan di utara, Kabupaten Kediri di selatan, Kabupaten Mojokerto di timur, dan Kabupaten Nganjuk di barat. 

Jombang dalam sejarahnya merupakan wilayah yang cukup berpengaruh dan penting di era Majapahit. Saat itu, wilayah yang kini menjadi Jombang merupakan pintu gerbang Majapahit.

 Setelah Majapahit kehilangan pengaruhnya, kawasan ini menjadi bagian dari kerajaan Mataram Islam.

 Kabupaten Jombang memiliki berbagai keindahan alam, dan potensi pariwisata yang sangat menarik. Letak kabupaten Jombang juga cukup menguntungkan dalam kacamata pariwisata mengingat posisinya yang bersebelahan dengan daerah tujuan wisata alam yang cukup Favorit yaitu kawasan Pacet, Trawas, Tretes di kabupaten Malang. 

 Berikut, kami himpun beberapa tempat pariwisata yang cukup menarik yang ada di kabupaten Jombang.
Ada pemandian Sumberboto di Mojowarno, Candi Arimbi di Bareng, 3.Sendang Made di Kudu, 4.Kedung Cinet di Plandaan, dan lain lain. 

 Selain itu, ada beberapa wisata religi yang bisa kamu kunjungi ketika Traveling ke kota ini diantaranya adalah makam Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid), KH. Wahid Hasyim, KH. Hasyim Asyari di Tebuireng, Diwek, serta bangunan gereja tertua di Jawa Timur yaitu GKJW Mojowarno.


Mau Jadi Turis Gratis

Visi Arab Saudi 2030

 Saudi Arabia, Dulu, Kini dan Nanti Arab Saudi adalah negara paling penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Sejak zaman Nabi Ibrahim  seb...

Wisata Korea