Memilih untuk traveling dengan mengeksplorasi beragam destinasi wisata domestik, memang layak jadi pilihan. Beragam kekayaan alam, budaya, sejarah, ataupun religi memang terhampar dari Sabang hingga Merauke.
Ketika saya mulai menginjakkan kaki di luar negeri, kecintaan dan kebanggaan akan kekayaan terpendam milik bangsa itu justru semakin membuncah. Sehingga timbul niat dalam hati untuk bisa keliling Nusantara. Untuk bisa mengeksplorasi beragam keunikannya.
Saya yakin jika saja niat itu dapat terlaksana, tentunya akan ada sejuta catatan menarik yang bisa saya ulas. Keunikan alam, budaya, dan etnis yang luar biasa, tentunya itu adalah sebuah aset kita yang tak ternilai harganya.
Pada tulisan kali ini, aya akan mencoba fokus dengan keunikan etnis dan budaya suku Dayak. Suku yang ditenggarai sebagai suku asli Kalimantan, beserta beberapa suku lainnya seperti Melayu, Banjar dan Kutai.
Berbicara suku Dayak, tentunya pemikiran awam akan merujuk pada suku pedalaman yang hidup di hutan hutan Kalimantan.
Sejatinya kini suku Dayak tentunya sudah mengikuti kemajuan zaman, dan banyak yang tinggal di kota kota. Etnis Dayak tercatat mendiami hampir di semua provinsi di Kalimantan mulai Kalimantan Selatan, Timur, Tengah, Barat, hingga Kalimantan Utara sebagai provinsi termuda.
Suku Dayak pun terdapat di wilayah Sabah, Malaysia dan juga Brunei.
Tercatat, sedikitnya ada dalam enam rumpun dalam etnis utama Dayak, rumpun Klemantan alias Kalimantan, rumpun Iban, rumpun Apokayan atau disebut juga Dayak Kayan, Kenyah dan Bahau, rumpun Murut, rumpun Ot Danum-Ngaju dan rumpun Punan.
Namun dalam catatan ilmiah, para linguis mengelompokan suku Dayak berdasar 5 kelompok bahasa yang dituturkan di pulau Kalimantan.
Pada awal mememasuki abad baru tepatnya pada Februari tahun 2001, timbul peristiwa yang menggemparkan yaitu pecahnya kerusuhan Sampit yang memunculkan kesan sangar, keras dan sakti pada suku/orang Dayak. Perstiwa itu memang telah menjadi catatan hitam dalam keragaman budaya dan etnis Nusantara.
Meskipun begitu, menurut penulis, itulah momentum tereksposnya suku Dayak di tingkat regional maupun nasional bahkan mungkin dunia.
Bumi Kalimantan, dengan segala kekayaan sumberdaya alamnya yang melimpah, tentunya tak bisa mengesampingkan potensi di sektor pariwisata.
Pesona kecantikan alam maupun budaya juga masih menunggu untuk di eksplorasi lebih jauh..