About Me

Foto saya
Garut, Jawa barat, Indonesia
Penulis adalah seorang yang suka berpetualang, dan selalu ingin belajar serta mencoba hal-hal baru..
Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan

16 Oktober, 2022

Wisata Anti Mainstream

 Menikmati Musim Gugur



Memasuki seperempat akhir tahun, suhu dingin terkadang jadi musuh utama bagi sebagian perantau yang berasal dari belahan negara beriklim tropis, tak terkecuali saya.


Pada saat memasuki awal musim gugur, penulis yang waktu itu sedang bekerja pada sebuah perusahaan yang tergabung dalam organisasi KFSB Korea, secara kebetulan dipindah tugaskan ke daerah Okpo, Daegu yang notabene lebih ke Utara dari posisi awal kedatangan di kota Masan.


 Dengan demikian semakin ke Utara, suhu cenderung lebih dingin..
Tapi justru itulah pengalaman pertama merasakan musim gugur penulis di daerah yang tepat. Pemandangan alam Okpo di musim gugur, sangat indah.
Seperti diketahui, setiap akhir bulan Oktober biasanya bertepatan dengan datangnya musim gugur di Korea Selatan.


 Bagi kamu yang berencana ingin Travelling dan merasakan suasana lain, kamu bisa memilih untuk  berkunjung ke negara yang beriklim subtropis dan memiliki empat musim seperti misalnya Korea Selatan.



Akhir bulan Oktober hingga awal Desember,  adalah saat yang tepat untuk menikmati suasana musim gugur di Korea. 


Pada interval ini, kamu bisa menikmati suasana musim gugur di setiap sudut kota ataupun naik taman-taman gunung untuk menyaksikan atraksi alam dimana sebagian besar hutan di Korea akan berwarna kuning, oranye, kemerahan hingga coklat. 
Jika kamu bisa tinggal lebih lama, kamu akan menyaksikan seluruh daun akan rontok hingga hanya menyisakan ranting kering yang meranggas di fase akhir musim gugur.



Udara dingin dan kering musim gugur, sebenarnya cukup bersahabat bagi turis dari Indonesia. Namun demikian, diwaktu sore dan malam hari suhu akan menurun menjadi sangat dingin.

Pemandangan di setiap sudut di seluruh Korea terasa begitu dramatis dimana langit biru dengan sedikit awan putih sangat kontras dengan pemandangan alam sekitarnya yang cenderung oranye dan memerah. Udara pun terasa lebih bersih dan segar pada saat musim gugur. Akan lebih asyik jika kamu melakukan perjalanan wisata dengan pasangan.

Jika kamu sudah berada di kota Seoul, kamu bisa mengawali  tour musim gugur kamu dengan menikmati suasana Kota Seoul saat musim gugur dari ketinggian dengan pergi ke Namsan Tower. Namsan Tower berada di tengah kota, dan merupakan salah satu ikon kota Seoul. Saat musim gugur, pemandangan kota dengan gedung tinggi diantara pepohonan yang mulai berubah warna, akan terlihat sangat cantik dan menakjubkan.



Berikutnya, ada Pulau Nami. Sebagai destinasi paling terkenal berkat serial drama Winter Sonata, tentu saja Pulau Nami tidak boleh terlewatkan sebagai spot terbaik untuk menikmati musim gugur di Korea. Lokasinya berada di Namisum-gil, Namsan-Myeon, Chunceon-Si, Provinsi Gangwon.



 Pulau  Nami  merupakan pulau teepisah dengan bentuk unik menyerupai bulan sabit. Mendapat predikat sebagai pulau paling romantis di Korea Selatan, disini kamu bisa menyaksikan daun-daun berwarna cokelat keemasan berguguran di sepanjang jalan. 

Sebuah panorama yang indah dan sangat instagramable bagi para penghobi fotografi. Di pulau Nami kamu bisa  menikmati pemandangan dengan bersepeda mengelilingi pulau. Banyak wisatawan datang ke pulau Nami sengaja untuk menyusuri berbagai tempat  yang digunakan syuting drama Winter Sonata yang memang menjadi trade mark pulau ini.

Berikutnya kamu bisa melanjutkan petualangan romantis kamu ke Seongsan Ilchul-Bong Peak, di pulau Jeju.

Tempat ini merupakan objek wisata alam yang dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.
Kawasan setinggi 182 meter ini terbentuk dari letusan gunung berapi ratusan ribu tahun yang lalu. Kalau dilihat dari kejauhan Seongsan Ilchul Bong Peak terlihat mirip sebuah benteng tua di tebing pantai Selain bisa menikmati pemandangan ke seluruh Pulau Jeju, dari atas ketinggian, puncak ini diklaim sebagai tempat terbaik untuk berburu Sunrise.  Untuk menikmati pemandangan matahari terbit di puncak, kamu harus menapaki 500 anak tangga. Namun perjuangan kamu akan terbayar lunas oleh pemandangan sunrise yang sangat menakjubkan.




Lanjutkan petualangan romantis kamu denganikmati  keindahan alam di Gunung Hallasan

Di kawasan Taman Nasional Hallasan ini terdapat sebuah gunung tertinggi di Korea Selatan, yaitu Gunung Hallasan. Ketinggiannya mencapai 1.950 mdpl. Gunung Hallasan adalah gunung berapi basalt yang sudah tidak aktif. Karena itu kamu bisa datang kesini tanpa perlu merasa was-was. Jangan lupa untuk mengeksplorasi area sekitar Gunung Hallasan yang terdapat kurang lebih 360 kerucut parasit yang oleh penduduk setempat disebut "Oreum."



Di atas Gunung Hallasan terdapat danau kawah  seluas 500 meter persegi yang bernama Baengnok-Dam.
Di danau ini pun banyak terdapat spot yang sangat cantik untuk diabadikan.


21 September, 2022

Menanti Matchday

Menjelang Pertandingan Timnas Indonesia vs Curacao


Publik bola tanah air khususnya suporter  timnas Indonesia di bulan September ini cukup dimanjakan dengan sajian beberapa pertandingan  besar dan penting sepakbola, khusus nya di level timnas.

Setelah kita cukup lega dengan pencapaian Timnas U-20 yang telah memastikan langkah ke putaran final piala Asia. Indonesia bahkan lolos dengan status sebagai juara grup setelah di partai terakhir berhasil membenamkan Vietnam secara dramatis. Di bulan ini juga, tepatnya  tgl 24 dan 27 September, giliran timnas senior yang akan akan diuji kemampuannya dengan melakoni pertandingan yang bertajuk FIFA Matchday, melawan Curacao. 


Meski terdengar asing, namun timnas Curacao bisa dipastikan bukan lawan yang mudah untuk Indonesia. Saat ini Curacao bahkan berada di peringkat 84, terpaut 71 level jauh diatas kita yang masih bercokol di  peringkat 155 dunia.

Timnas Curacao saat ini diasuh oleh pelatih Remko Bicentini.  Bicentini  mengawali kariernya di timnas Curacao dengan menjadi asisten juru taktik legenda Barcelona, yaitu Patrick Kluivert. 

Hebatnya, setelah menjadi pelatih utama, tak butuh lama bagi Bicentini untuk memberikan prestasi pada timnas Curacao. Hanya dalam tempo kurang setahun, tepatnya pada bulan Juni 2017, pelatih 54 tahun itu membawa Curacao meraih gelar Piala Karibia perdananya. Bicentini juga membantu negara pulau itu lolos ke Piala Emas CONCACAF selama tiga kali berturut-turut.

Namun, setelah mengukir prestasi yang cukup menawan itu, dia justru meninggalkan Curacao pada tahun 2020. Posisinya pun digantikan oleh mantan pelatih Real Madrid yaitu Guus Hiddink. Bicentini dikabarkan hijrah dan mencoba peruntungan sebagai asisten pelatih timnas Kanada pada Februari 2021.

Namun akhirnya, Bicentini kembali ke pelukan timnas Curacao pada Agustus lalu hingga saat ini. 

Pada kesempatan kali ini dia harus membuktikan kehebatannya untuk membawa Curacao meraih kemenangan atas Indonesia dalam laga FIFA Matchday pada tanggal 24 dan 27 September mendatang. Tentu ini bukan hal yang mudah bagi Bocentini mengingat Skuad Garuda saat ini juga bukanlah tim lemah. Dengan dinakhodai Shin Tae Yong, pelatih yang punya pengalaman dan prestasi segudang, timnas Indonesia terbukti mampu unjuk gigi dalam beberapa pertandingan penting di level Asia Tenggara, bahkan Asia. 

Bagi timnas Indonesia, menghadapi  tim dengan level lebih tinggi memang bukan perkara mudah, namun bersama Shin Tae Yong timnas Indonesia telah bertransformasi menjadi kekuatan baru. Terbukti, Indonesia mampu menekuk Kuwait yang notabene miliki peringkat lebih tinggi pada FIFA matchday Juni alu dengan skor 2-1. Torehan ini sekaligus mematahkan rekor buruk Indonesia vs Kuwait  yang tak pernah menang dalam 43 tahun terakhir.

Bersama timnas U-20 Shin Tae Yong juga sukses melaju ke putaran final Piala Asia setelah menjadi jawara grup F dengan mengemas poin sempurna dan melibas semua lawan dengan kemenangan. Bahkan di partai terakhir Timnas Indonesia membungkam Vietnam dengan skor 3-2. Alhasil Timnas Indonesia membuat catatan penting salam sejarah setelah penantian selama 61 tahun Indonesia tak pernah masuk putaran final piala Asia. 

Berikut, sekilas tentang negeri Curacao: Meski hanya sebuah negara kecil di Kepulauan  Karibia, negara yang hanya memiliki luas wilayah seluas 444 km persegi dan merupakan bagian dari negara konstituen Kerajaan Belanda ini cukup indah untuk dikunjungi.



Curacao diperkirakan memiliki penduduk lebih dari 150 ribu orang yang mayoritas  menempati ibu kota mereka yang terkenal  sebagai kota yang penuh warna, yaitu Willemstad.

Artikel terkait:Bangkitnya Nasionalisme sepakbola







 Lihat juga: Pulau terluar Indonesia yang rawan dicaplok asing

Diaspora suku Jawa di Surname

Healing ke Lombok

Jerman dan segala sesuatu tentang Kedewasaan

polahi, suku dengan kebiasaan inces

15 September, 2022

Travelling Suriname



Diaspora Orang Jawa di Suriname

 Terhitung mulai tanggal 1 September 2020, perintah Indonesia dan Suriname secara resmi memberlakukan bebas visa untuk kedua warga negara masing masing. Kebijakan ini diberikan bagi WNI pemegang paspor diplomatik, paspor dinas dan paspor biasa dengan masa berlaku minimal 6 bulan, jika berkunjung ke Suriname. Dengan demikian, pemegang ketiga jenis paspor tadi dapat masuk, keluar, transit atau tinggal tanpa visa di Suriname apabila tidak lebih dari 30 hari. Begitupun sebaliknya dengan Warga Negara Suriname yang berkunjung ke Indonesia.




Suriname adalah negara indah dengan wilayah cukup mungil di belahan benua Amerika, tepatnya di pesisir timur laut Amerika Selatan.

Baca juga:Traveling ke Jerman

Suku kanibal terakhir dari Papua

 Paramaribo adalah ibu kota Suriname yang terkenal sebagai rumah bagi katedral kayu yang melegenda yaitu Saint Peter dan Paul Basilica. Mereka hidup di abad ke 19 tepatnya 1885.

Jika kamu berkesempatan Travelling ke Suriname, kamu tidak akan terlalu dikagetkan dengan suasana dan alam disana. Meskipun berada di daratan Amerika, Iklim disana cukup hangat dan bersahabat. Jangan heran pula jika di Suriname banyak dijumpai orang yang menggunakan bahasa Jawa. Ya, mereka adalah warga Suriname keturunan Jawa yang populasinya cukup banyak. Ada sekitar 75.000 jiwa atau 13,5%  dari total penduduk Suriname. Karena itu pula, bahasa Jawa menjadi bahasa resmi selain bahasa Belanda. 



Kehidupan orang Jawa di Suriname dimulai Pada tanggal 9 Agustus 1890, saat Kapal SS Prins Williem II tiba di Pelabuhan Paramaribo, Suriname. Kapal itu mengangkut 94 orang Jawa yang dibawa Belanda untuk merantau ke Suriname. Perjalanan dari pelabuhan Batavia menuju Paramaribo memakan waktu hingga dua bulan lamanya.



Momen itu kemudian diperingati sebagai Dag der Javaanse Immigratie atau gelombang pertama kedatangan orang-orang Jawa di Suriname. 

Pada waktu itu orang dari Jawa di pekerjakan sebagai buruh kontrak di sektor perkebunan seperti tebu, cokelat, kopi, dan juga pertambangan bauksit.



Dalam rentang waktu antara tahun 1890 sampai 1939, ada hampir 33 ribu orang Jawa yang diberangkatkan ke Suriname.

Sebagian dari mereka memang ada yang pulang kembali ke tanah Jawa. Namun lebih banyak yang memilih menetap disana. 

Selain dari Jawa, pemerintah Belanda waktu itu, juga mendatangkan pekerja dari India serta orang kulit hitam dari etnis Creole dan Maroon. 

Bahkan kini, mayoritas penduduk Suriname adalah dari suku bangsa Hindustani keturunan India, dan orang kulit hitam dari etnis Creole serta Maroon tersebut. Sedangkan, orang Jawa menempati posisi terbanyak ketiga secara keseluruhan.

Butuh waktu bagi orang Jawa untuk bersaing dengan etnis lain hingga menduduki posisi yang agak terpandang disana. Setelah 30 tahun semenjak kedatangannya, orang Jawa mulai ada yang bekerja sebagai kepala desa, perawat, penerjemah, guru, dll.

Baru pada tahun 1970, beberapa orang keturunan Jawa menempuh pendidikan tinggi di Belanda hingga menyandang gelar sarjana.  Saat mereka kembali, beberapa diantanya kemudian bahkan mendirikan partai politik. Hingga kini, di Suriname ada beberapa partai politik yang didirikan oleh warga keturunan Jawa seperti Pertjajah Luhur, D21, NSK, dll.



Seiring berjalannya waktu, politisi keturunan Jawa di Suriname tak lagi  dipandang remeh. Eksistensi mereka cukup diperhitungkan, mereka juga bahkan dapat masuk dalam Kabinet Pemerintahan dan menjabat sebagai menteri, panglima angkatan bersenjata, dan jabatan tinggi lainnya.

Dalam  perlemen Suriname, politisi keturunan Jawa selalu mendapat kursi di DNA (De Nationale Assemblée, atau DPR Suriname). Jabatan tertinggi yang pernah diemban keturunan Jawa di Suriname yaitu Ketua Parlemen. 

Hanya saja ampai saat ini belum ada  orang Jawa yang menjadi Presiden Suriname. Pada tahun 2015 sempat jadi pemberitaan di Indonesia, bahwa Raymond Sapoen, sebagai salah satu politisi keturunan Jawa mencalonkan diri menjadi Presiden. Namun rupanya ia belum berhasil karena tidak cukupnya  dukungan suara di parlemen.

Saat ini ada satu menteri keturunan Jawa dalam Kabinet Pemerintahan Suriname, yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, dan ada tujuh orang yang duduk sebagai anggota parlemen.

Setelah mengetahui banyak sekali orang Jawa disana, kamu tentunya tak akan merasa sendiri dan kesepian jika sedang Travelling, terlebih jika kamu backpackeran disana.



Selain menggunakan bahasa Inggris, kamu juga bisa menggunakan bahasa Jawa dengan dialek khas Suriname sebagai alat komunikasi di banyak tempat.

Berikut beberapa destinasi unggulan di Suriname hasil rangkuman keluaromah.blogspot.com dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga:K-Pop Generasi A

1. Fort Zeelandia



Zeelandia adalah objek wisata bersejarah di Suriname yang terletak di Paramaribo, Ibukota Suriname. Tempat ini bangun oleh Perancis pada 1600-an, kemudian diperluas oleh Inggris, dan di selesaikan selama pendudukan Belanda. Mengintip sejarah dengan berjalan melalui lorong-lorong tua benteng Zeelandia. Kamu dapat menyaksikan pemandangan Sungai Suriname yang indah dari benteng tua ini.


2. Tafelberg



Untuk kamu yang Pecinta  alam dan suka mendaki, kamu wajib menjelajahi Tafelberg. Ini adalah gunung terpopuler dan gunung tertinggi di Suriname.  Di puncaknya yang datar kamu akan menikmati pemandangan hutan hujan yang menakjubkan. 


3. Brownsberg Nature Park



Disini adalah lokasi yang tepat untuk kamu yang suka kemping. Kamu bisa berkemah di hutan untuk menjelajahi satwa liar dan menemukan aneka tanaman langka yang menakjubkan.  Taman ini merupakan hutan hujan neo-tropis. Di hutan ini kamu juga dapat menikmati hiking saat berjalan melalui hamparan spektakuler di taman alam ini.


4. Brokopondo Reservoir



Jangan lewatkan pula untuk mengunjungi salah satu waduk terbesar di dunia dengan berkunjung ke Waduk Brokopondo. Waduk ini cukup efisien digunakan untuk penangkapan ikan dan industri aluminium. Kamu dapat menemukan pohon-pohon unik di tempat ini, waduk ini juga menawarkan keindahan yang tidak akan kalian temukan di tempat lain.


5. Sungai Coppename



Sungai Coppename, merupakan sungai panjang yang melewati hutan hujan yang spektakuler. Sungai ini juga melintasi dan daerah pegunungan dan sangat terkenal di Suriname. Jembatan Bailey adalah itik terbaik untuk menyaksikan pemandangan sungai yang indah ini. Dari sini kamu bisa melihat Sungai Coppename bertemu dengan Sungai Saramacca dan kemudian bergabung dengan lautan Atlantik.


6. Central Suriname Nature Reserve



Central Suriname Nature Reserve adalah cagar alam di Suriname Tengah. Ini adalah cagar alam terbesar di Suriname. Jelajahi beragam flora dan fauna di sini. Beberapa hewan langka seperti ayam Guyana, kera laba-laba, dan belut listrik dapat kamu temukan di sini. Cagar alam ini populer karena berada dalam daftar situs Warisan Dunia UNESCO. Jangan lewatkan pula untuk menjelajahi kubah granit Voltzbergisa yang sangat menawan. Kubah granit seluas 240 meter persegi ini menawarkan pemandangan spektakuler hutan di sekitarnya. Pastikan juga kamu untuk mengunjungi Raleighvallen dan Raleigh Falls. Keduanya merupakan objek wisata paling mempesona di dalam lcagar alam ini.



7. Independence Square



Independence Square adalah daya tarik lain yang akan kamu temukan di Ibukota Suriname dari sisi historis. Ini adalah area di kota yang menandakan kebebasan Suriname dari pendudukan Belanda pada tahun 1975. Pastikan juga kamu mengunjungi Istana Presiden, pasar terbuka dan pesisir pantainya. Kunjungi area ini di malam hari ketika diterangi dengan cahaya emas kecil yang fantastis.

Itulah beberapa tempat menarik yang harus kamu kunjungi di Suriname sebagai surga tersembunyi di Amerika Selatan.

Artikel menarik lainnya:Kesederhanaan dalam keteguhan adat Baduy, tetangga ibukota

Dusun Memek Suku primitif di Maluku


Mau Jadi Turis Gratis

Visi Arab Saudi 2030

 Saudi Arabia, Dulu, Kini dan Nanti Arab Saudi adalah negara paling penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Sejak zaman Nabi Ibrahim  seb...

Wisata Korea