Dengan naik kereta api, kamu bisa lebih santai dan leluasa dalam perjalanan, karena kabin gerbong kereta memang cukup luas. Selain itu, kamu juga bisa menikmati perjalanan dengan suguhan panorama alam di sepanjang jalurnya. Rute kereta api biasanya lebih banyak melewati bukit, gunung, lembah, pesawahan bahkan hutan lebat, karena memang menyesuaikan dengan lintasan rel.
About Me

- RomyAs
- Garut, Jawa barat, Indonesia
- Penulis adalah seorang yang suka berpetualang, dan selalu ingin belajar serta mencoba hal-hal baru..
27 Oktober, 2022
Traveling Dengan Kereta

19 Oktober, 2022
Dataran Tinggi Dieng
Winter di Wonosobo
Jika kamu ingin liburan dengan merasakan sensasi hawa sejuk dan dingin hingga di titik beku, tak perlu pergi jauh ke Eropa atau ke negeri yang memiliki empat musim, selagi kamu masih di wilayah pulau Jawa, kamu bisa mengunjungi dataran tinggi Dieng, Wonosobo Jawa Tengah. Ya, di s ini ibaratnya kamu akan merasakan winter di Wonosobo.
Dataran tinggi tentunya identik dengan suhu dingin dan hawa yang sejuk menyegarkan, begitupun disini. Dataran Tinggi Dieng termasuk sebagai salah satu tempat terdingin di Indonesia bersama dengan tempat lain yang termasuk memiliki dataran tinggi.
Dataran Tinggi Dieng memiliki suhu siang hari antara 12-20 °C dan jika malam hari suhunya bisa turun pada kisaran 6-10 °C. Dieng mendapat julukan negeri di atas awan karena letaknya yang tinggi hingga nyaris sepanjang harinya selalu berselimutkan awan.
Jika kamu ingin merasakan sensasi yang lebih dingin lagi, kamu bisa datang pada saat musim kemarau antara bulan Juli hingga Agustus. Suhu pada musim kemarau di Dieng tercatat bisa mencapai 0 hingga minus 7°C. Hal itulah yang bisa memunculkan embun beku, yang oleh penduduk setempat disebut Upas.
Upas sendiri bagi petani dianggap dapat merusak tanaman pertanian. Dataran tinggi Dieng memang merupakan sentra penghasil sayuran di Jawa Tengah, khususnya untuk komoditas kentang. Bagi sebagian wisatawan, fenomena embun es justru sangat unik dan menjadi daya tarik tersendiri.
Ada banyak tempat wisata unggulan yang ditawarkan di Dieng yang cukup unik dan jadi andalan pemerintah setempat yang notabene sebagai pengelola.
Bagi yang suka photograpi, disini menjanjikan banyak spot untuk dijadikan objek jepretan yang akan menghasilkan karya yang luar biasa.
Kamu bisa mulai menikmati pemandangan spektakuler dari Batu Pandang Ratapan Angin Dieng. Spot ini berlokasi di Jalan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, buka setiap hari mulai pukul 6 pagi sampai 6 sore.
Batu Ratapan Angin posisinya berada di ujung tebing tinggi dengan bentuk dua tumpukan batu. Konon, bebatuan tinggi itu terjadi karena aktivitas vulkanik. Dari atas ketinggian batu kamu bisa melihat lanskap hamparan hijau tanah Dieng beserta telaga Pengilon.
Agar bisa lebih tenang, kamu bisa datang di hari biasa pada pagi atau sore sebelum tutup.
Berikutnya ada Bukit Sikunir yang disebut sebut sebagai objek wisata yang fenomenal. Bukit Sikunir yang terletak di ketinggian 2.263 mdpl, adalah objek wisata di Dieng yang terkenal dengan pemandangan matahari terbitnya hingga selalu jadi buruan wisatawan penghobi photograpi.
Banyak orang yang menyebut Bukit Sikunir ini sebagai Golden Sunrise, merujuk pada keindahannya saat matahari terbit. Untuk mendapatkan momen sunrise, sebaiknya kamu mulai mendaki bukit sekitar pukul 5 pagi.
Pemandangan sunrise dengan panorama alam yang membentang adalah atraksi alam luar biasa yang bisa ditangkap dari atas bukit Sikunir.
Jalur pendakian Bukit Sikunir termasuk mudah karena sudah disediakan anak tangga. Dengan aktu tempuh hanya sekitar 30-45 menit, kamu sudah bisa mencapai hingga ke puncak bukit.
Selain wisata alam, di Dieng kamu juga bisa mengunjungi situs sejarah dan budaya, salah satunya adalah kompleks Candi Arjuna.
Hawa dingin yang membekukan juga biasa menyelimuti kompleks Candi ini.
Sejak awal tahun 2022, fenomena embun beku terus muncul akibat penurunan suhu ekstrem bumi, bahkan hingga di bawah nol derajat celcius. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Candi Arjuna merupakan peninggalan Kerajaan Mataram kuno, dan termasuk sebagai salah satu ikon wisata Dieng. Candi ini terletak di Desa Dieng Kulon, Banjarnegara.
Di dataran tinggi Dieng juga terdapat beberapa kawah, dan salah satunya adalah Kawah Sikidang yang letaknya tak jauh dari Candi Arjuna. Kawah Sikidang merupakan lapangan kawah yang masih aktif mengeluarkan gas dan uap air. Kawah ini termasuk lokasi favorit hingga termasuk yang selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Tak jauh dari kawah Sikidang, ada dua telaga yang juga selalu jadi buruan para wisatawan. Adalah Telaga Pengilon dan Telaga Warna. Telaga Warna memiliki kedalaman hingga 15 meter dengan dasarnya yang berupa lumpur dan batu dan dihuni oleh belasan jenis ikan. Telaga warna ini dikelilingi oleh perbukitan hijau nan asri.
Warna air telaga terkadang berubah menjadi biru atau kuning karena kandungan belerangnya yang tinggi. Banyak sekali spot poto di sekitar telaga yang biasa jadi bidikan para penggemar potographi.

16 Oktober, 2022
Wisata Anti Mainstream
Menikmati Musim Gugur
Memasuki seperempat akhir tahun, suhu dingin terkadang jadi musuh utama bagi sebagian perantau yang berasal dari belahan negara beriklim tropis, tak terkecuali saya.
Pada saat memasuki awal musim gugur, penulis yang waktu itu sedang bekerja pada sebuah perusahaan yang tergabung dalam organisasi KFSB Korea, secara kebetulan dipindah tugaskan ke daerah Okpo, Daegu yang notabene lebih ke Utara dari posisi awal kedatangan di kota Masan.
Dengan demikian semakin ke Utara, suhu cenderung lebih dingin..
Tapi justru itulah pengalaman pertama merasakan musim gugur penulis di daerah yang tepat. Pemandangan alam Okpo di musim gugur, sangat indah.
Seperti diketahui, setiap akhir bulan Oktober biasanya bertepatan dengan datangnya musim gugur di Korea Selatan.
Bagi kamu yang berencana ingin Travelling dan merasakan suasana lain, kamu bisa memilih untuk berkunjung ke negara yang beriklim subtropis dan memiliki empat musim seperti misalnya Korea Selatan.
Akhir bulan Oktober hingga awal Desember, adalah saat yang tepat untuk menikmati suasana musim gugur di Korea.

13 Oktober, 2022
Bali
Wisata unggulan yang popularitasnya melebihi Indonesia
Tak bisa dipungkiri, bagi sebagian warga negara lain ada yang lebih mengenal Bali daripada Indonesia.
Dan yang terakhir adalah Jalan tol Bali Mandara, yang merupakan jalan tol pertama yang ada di Bali bahkan sebagai jalan tol terapung pertama di Indonesia. Membentang sepanjang 12,7 km diatas laut, jalan tol ini terbilang unik dibanding jalan tol yang lainnya karena satu-satunya tol yang menyediakan jalur sepeda motornya di ruas sisi kiri dan kanannya. Panjang jalan tol di Bali ini hampir sama dengan Penang Bridge di Malaysia yang panjangnya mencapai 13,5 km, dan juga Union Bridge sepanjang di Kanada yang memiliki panjang 12,9 km.
Jalan tol ini menghubungkan Benoa, Ngurah Rai Tuban, dan Nusa Dua.
lihat juga:Bromo, keajaiban di tanah Jawa

08 Oktober, 2022
Bromo
Keajaiban di Tanah Jawa
Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia, Gunung Bromo memiliki banyak keistimewaan.
Pesona keindahan Gunung Bromo memang sudah terkenal ke seluruh dunia. Gunung Bromo berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang bisa diakses dari empat kabupaten yaitu, Malang, Pasuruan, Lumajang dan Probolinggo.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah sebuah kawasan pegunungan di Jawa Timur.
yang masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Malang, Lumajang dan Probolinggo. Taman Nasional ini memiliki luas sekitar 50 ribu hektar lebih ini terdiri dari hamparan lautan pasir yang sangat luas dengan batas berupa dinding terjal di sekitarnya yang memiliki ketinggiannya antara 200-700 meter.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah gabungan dari cagar alam, taman wisata, hutan produksi dan hutan Lindung.
Sebagai daerah vulkanik terbesar di provinsi Jawa Timur, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki wilayah seluas 800 km persegi. Destinasi pariwisata yang satu ini jangan sampai terlewatkan, terutama untuk kamu yang tertarik pada aktivitas vulkanik, kamu dapat menyaksikan asap dan abu yang berasal dari Gunung Semeru, sebuah gunung berapi yang masih aktif dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan area vulkanik terbesar di jawa timur yang memiliki wilayah seluas 800 km persegi.
Untuk kamu yang suka dengan wisata alam, suka dengan tantangan, dan suka dengan aktifitas vulkanik, dan Photograpi, Destinasi pariwisata yang satu ini jangan sampai terlewatkan. Disini kamu bisa menyaksikan asap dan abu yang berasal dari Gunung Semeru, sebuah gunung berapi yang masih aktif dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki lautan pasir sangat luas yang jadi tempat dimana empat anak gunung berapi baru berada. Anak gunung berapi tersebut adalah Gunung Batok (2.470 m), Gunung Kursi (2.581 m), Gunung Watangan (2.661 m), dan Gunung Widodaren (2.650 m). Namun, dari deretan gunung tersebut, Gunung Bromo lah satu-satunya yang masih aktif.
Temperatur di puncak Gunung Bromo cukup dingin, berkisar antara 5-18 derajat Celcius. Jadi perlengkapan baju hangat jangan sampai terlupakan.
Di bagian selatan taman, kamu akan menemukan dataran terjal yang terbelah oleh lembah yang dihiasi dengan danau-danau yang indah hingga mencapai kaki Gunung Semeru.
Akses Menuju Bromo bisa menggunakan banyak pilihan moda Transportasi. Bisa menggunakan Jalur Udara, ataupun darat dengan bis atau kereta. Ada beberapa maskapai penerbangan dari Jakarta yang melayani rute menuju ke lokasi ini setiap harinya.
Jikapun ingin menggunakan alur darat, kamu bisa menggunakan jalur Malang., Lumajang, Pasuruan atau menempuh jalur Probolinggo.
Dengan menggunakan kendaraan pribadi kamu bisa melalui jalur Pasuruan yang jadi pavorit para petualang yaitu melewati desa Wadas yang cukup menantang.
Rute lain jika kamu menggunakan kendaraan pribadi adalah melalui desa Wonokitri. Rute ini adalah rute terdekat dan termudah. Dari arah Surabaya hanya berkisar 5 jam perjalanan.
Jalur paling populer lain yang paling mudah unuk kamu yang menggunakan moda Transportasi umum bis adalah melalui Probolinggo.
Dari semua rute, setiba di daerah pedesaan yang di sebut diatas, kamu bisa menyewa kendaraan jenis jeep 4x4 untuk memasuki jalur terjal menuju ke Gunung Bromo.
Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang memilih menginap di sejumlah hotel di Tretes sebelum menuju ke Bromo. Mungkin selain pilihan hotelnya cukup banyak, tempat ini juga dekat dengan bandara. atau juga dengan pertimbangan mudah menghubungi agen perjalanan meteka. Kamu juga bisa memilih banyak Villa ataupun homestay yang banyak tersedia di sekitar lokasi.
Untuk berkeliling di sekitar Taman Nasional Bromo, kamu bisa menyewa mobil atau menyewa kuda dari Cemoro Lawang. Kamu juga bisa berjalan kaki seperti banyak dilakukan oleh turis asing dalam melintasi lautan pasir yang sudah ditandai untuk memudahkan.
Disini kamu bisa mengeksplorasi Bromo dengan mendaki ke puncak Gunung Bromo atau bahkan ke puncak Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Selain mendaki gunung, menyaksikan indahnya matahari terbit dari Ranu Kumbolo, dimana matahari perlahan-lahan akan muncul dari lembah di antara dua bukit, adalah tujuan dari banyak wisatawan yang hobi Photograpi.
Berikutnya, kamu juga bisa mengunjungi beberapa air terjun terdekat. Diantaranya adalah air terjun Madakaripura, Coban Sewu, Coban Pelangi, dan air terjun Coban Jahe.
Selain wisata alam, kamu juga bisa menikmati wisata religi sekaligus pemandangan sekitar dengan mengunjungi beberapa pura.
Sebagian besar penduduk asli Tengger adalah penganut agama Hindu. Karena itu, disini kamu akan dengan mudah menemukan sejumlah Pura Hindu.
Selain beberapa spot unggulan diatas, kamu juga bisa mengunjungi atau tinggal sementara di beberapa desa tradisional, salah satunya desa Ngadas, sebuah desa yang sejuk dan damai di lereng Gunung Bromo.
Berada di desa ini akan memberikan kamu pengalaman kebudayaan yang menyenangkan. Terletak di dataran tinggi dan hanya berjarak 6,5 km dari Gunung Bromo, suhu rata-rata di desa ini berkisar mulai 0 sampai 25 derajat Celcius. Dengan udara bersih dan menyegarkan, disertai suhu yang cukup dingin, tentu akan membuat otak kita kembali segar.
Penduduk desa Ngadas sebagian besar adalah penduduk asli suku Tengger dan masih mempraktikkan ritual serta upacara kuno yang diyakini oleh mereka akan membawa keamanan, nasib baik, dan kemakmuran.
Sebagian lain penduduk desa ini adalah suku asli yang menganut agama Islam namun juga masih berpegang teguh pada tradisi dan budaya Tengger. Karena itu penduduk desa ini tetap hidup rukun dan saling menghargai satu sama lain.
Baca juga:Pesona Baduy selangkah dari ibukota

05 Oktober, 2022
Pesona Baduy
Paradox Baduy Jakarta
Pembangunan dan moderenisasi sejatinya merupakan dua proses yang berjalan bersama yang akan menciptakan kondisi lebih b baik dari sebelumnya.
Pembangunan dan modernitas Jakarta saat ini sangat terasa pada tersedianya berbagai macam fasilitas serta sarana dan prasarana yang mendukung berbagai sektor kehidupan masyarakatnya.
Jakarta hari ini sudah menjadi salah satu kota metropolitan tersibuk dan terpadat di dunia. Karena itu pada tahun lalu Jakarta termasuk dalam daftar 10 kota dengan tingkat stress tinggi di dunia. Berdasarkan laporan VAAY bertajuk The Least and Most Stressful Cities Index 2021, Jakarta berada di urutan kesembilan. Tingkat kepadatan, persaingan, kesibukan warga, polusi udara, suara dan jalanan yang macet turut jadi menyumbang faktor penyebabnya. Hanya berjarak 160 kilometer ke arah tenggara dari ibukota, ada situasi yang benar benar berbeda 180 derajat.
Di kaki pegunungan Kendeng, tepatnya di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Rangkasbitung, Banten, disinilah tempat keberadaan Suku Baduy.
Baduy adalah sekelompok masyarakat sub etnis yang menjalani hidup dengan memegang teguh adat, tradisi, dan tetap selaras dengan alam. Kesederhanaan adalah satu kata yang paling tepat untuk menggambarkan kehidupan orang Baduy. Tidak ada kata modernitas dalam kamus suku Baduy. Tidak ada alat Transportasi, ataupun alat komunikasi.
Untuk memenuhi kebutuhannya mereka bercocok tanam dan menenun. Suku Baduy terbagi dua kelompok yakni Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Masyarakat yang tinggal di kaki gunung disebut sebagai Baduy Luar. Sedangkan yang tinggal di atas pegunungan dan disebut Baduy Dalam.
Secara penampilan fisik, keduanya bisa dibedakan menurut pakaian yang dikenakan.
Orang Baduy Dalam biasanya mengenakan pakaian serba putih dengan ikat kepala juga berwarna putih. Sedangkan orang Baduy Luar, biasa mengenakan pakaian serba hitam dengan ikat kepala berwarna biru. Keduanya kerap kali membawa golok sebagai perlengkapan.
Pada perkembangannya, masyarakat Baduy Luar sedikit banyak telah beradaptasi dengan masyarakat lainnya. Karena mereka berada di luar hutan, dan telah berinteraksi dengan kehidupan diluar, mereka pun sedikitnya telah menerima pengaruh dari luar. Baduy Luar pun memiliki cara hidup yang hampir sama dengan masyarakat kebanyakan. Namun demikian kesederhanaan tetaplah menjadi ciri khas mereka karena orang Baduy akan tetap berpegang teguh pada adat dan tradisi.
Dalam melakukan aktifitasnya mereka tidak menggunakan alas kaki dan tidak menggunakan alat Transportasi. Mereka pun tidak akan bepergian keluar Baduy untuk waktu lebih dari tujuh hari.
Sedangkan Baduy Dalam atau orang Kanekes Dalam sampai saat ini masih mengisolasi diri dan tetap tidak terjamah dunia luar. Keberadaan mereka masih tetap utuh dan terjaga baik secara adat, tradisi budaya, maupun teritori.
Jika kamu ingin melakukan healing dan traveling yang anti mainstream, dan ingin merasakan kembali kesederhanaan dalam hidup kamu, datanglah kesini.
Kampung wisata suku Baduy berada di Desa Cibeo, Kabupaten Lebak. Para pengunjung yang datang bisa menikmati indahnya alam yang terdapat di kampung suku Baduy, sekaligus mempelajari budaya mereka. Disini kamu bisa menikmati makanan khas Baduy, tinggal di rumah adat, ataupun mencoba pakaian adat dan merasakan gaya hidup sehari-hari orang Baduy.
Di desa Adat Baduy, kamu akan merasakan suasana kampung yang masih sangat asri dan tradisional. Pepohonan yang hijau nan rimbun diantara rumah yang terbuat dari bambu dan ijuk. Kamu juga bisa menjelajahi sekitar kampung yang asri. Gemercik air sungai yang jernih diantara angin sejuk dan suara kicau burung masih bisa kamu nikmati disini untuk me-refresh otak dan tubuh kamu yang selama ini akrab dengan bising, polusi dan keramaian kota.
Lihat juga:Healing ke Lombok

01 Oktober, 2022
Menanti Kejutan Piala Dunia
Qatar Mengalahkan Indonesia Dan Korea
Dari aktifitas saya dalam bermedia sosial beberapa waktu yang lalu, saya sempat berkenalan hingga intens chatting dengan seorang gadis asal Qatar.
Bukan kecantikan gadis itu yang membuat Saya betah berlama lama ngobrol secara daring dengannya.
Selain profilnya sebagai gadis arab, yang membuat wawasan saya bertambah adalah keterbukaan dan kepribadiannya yang memang sangat menarik dan asyik diajak ngobrol. Hal itu seolah menjadikan saya seperti mengunjungi Qatar sebelum waktunya.
Aina adalah nama gadis itu. Ia memiliki wajah Arab dan berambut pirang.
Bagi saya Aina cukup menarik, mengingat dia adalah seorang gadis bangsa Arab. Aina seolah menjungkirkan pemahaman dan penilaian saya akan perempuan Arab selama ini.
Ya, Qatar memang adalah sebuah negara emirat di Timur Tengah yang terletak di Jazirah Arab. Satu-satunya batas darat mereka adalah Arab Saudi di selatan, dan sisanya berbatasan dengan Teluk Persia. Teluk ini juga yang memisahkan Qatar dari negara pulau Bahrain.
Jika melihat sejarahnya, Qatar pernah berada di bawah kekuasaan Kekaiaisaran Utsmaniyah, lalu baru pada awal abad 20 mereka di kuasai Inggris dan kemudian merdeka pada tahun 1971.
Sikap Aina yang ceria dan cukup respek terhadap saya, membuat chatting dengan dia seolah membuka jalan bagi saya untuk bisa mewujudkan harapan saya untuk dapat berkunjung ke negeri Petrodolar tersebut, dalam perhelatan Piala Asia ataupun Piala Dunia.
Sebagaimana kita tahu Qatar adalah tuan rumah untuk Piala dunia 2023, dan kandidat tuan rumah piala Asia 2023, sekaligus menyingkirkan Indonesia dan Korea Selatan sebagai pesaing.
Karena ditopang oleh sumber daya alamnya, yaitu cadangan gas alam dan minyaknya yang menempati tiga besar dunia, menjadikan Qatar sebagai negara dengan pendapatan ekonomi tinggi dan paling baik di antara negara Arab lainnya.
Ketika saya cek fakta dan data, ternyata benar. Pendapatan perkapita mereka melebihi negeri termakmur di Eropa yaitu Luxemburg, dengan angka mencapai Rp 1,7 miliar.
Tidak heran rasanya jika mereka memiliki maskapai terbaik, dan mampu membeli Neymar di PSG. Untuk persiapan Piala dunia, mereka juga membangun sembilan stadion baru yang mewah nan megah.
Berkat dukungan finansial yang kuat pula berikut keberadaan media massa sekelas stasiun tv Al Jazeera yang cukup berpengaruh, menjadikan negeri ini cukup di perhitungkan dalam kancah politik di kawasan maupun secara global.
Meski demikian, karena kebijakan politik Qatar yang juga mendukung beberapa milisi bersenjata, pada tahun 2017, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir memutus hubungan diplomatik dengan Qatar dan melabeli negara ini sebagai negara teroris.
Hal itu menyebabkan krisis diplomatik pada tahun 2017.
Bagi orang barat, mungkin cap buruk ini akan menciutkan nyali mereka untuk mengunjungi Qatar, tapi bagi saya hal justru itu menjadi bagian dari daya tarik.
Dari beberapa malam panjang chatting dengan Aina, ada beberapa fakta menarik yang membuat saya ingin segera membuktikannya secara nyata. Menurut Aina, selain tentang fakta ekonomi dan modernitas, banyak sisi lain yang cukup menarik. Menurut Aina, di Qatar tidak ada hutan, bahkan satu pohon pun tidak ada.
"Are you serious?"
"Yes. Of course, so don't think you're taking my camper to the forest 😄," jawab dia.
Selain beberapa hal diatas Aina menegaskan masalah keamanan hingga ia berani menjamin saya tak akan menemukan kejahatan selama tinggal disana, menurut Aina, Qatar adalah negara teraman di dunia.
Kembali ke masalah hutan, Qatar senasib dengan San Marino, Greenland, dan Oman, sebagai empat wilayah di dunia yang tidak memiliki hutan.
Karena hal itu pula, yang membuat 99% penduduk Qatar adalah orang kota, karena mereka tinggal di ibu kota Doha, karena bagian lain negara ini hanyalah gurun.
Meski Qatar memiliki even balapan kelas dunia sekelas Moto GP, olahraga favorit disana adalah balap unta.
Menurut Aina, sampai tahun 2004, ia masih melihat anak-anak sebagai joki unta.
Dari sekian lama persahabatan saya di dunia maya, saya sempat terlena dengan janji Aina untuk menyediakan akomodasi bagi saya jika nanti jadi berkunjung ke sana. Tidak hanya itu, ia pun berjanji akan mengantar saya keliling Qatar dengan mobil pribadinya. Menurut dia, itu karena harga BBM yang sangat murah disana.
Bahkan harga satu liter bensin tidak ebih mahal dari membeli dua latte Starbucks.
Aina saat ini bekerja di sebuah kantor perusahaan pertambangan. Ia adalah anak seorang ekspatriat asal Amerika yang menikah dengan ibunya yang warga Qatar.
Apakah ini bagian dari kejutan Piala Dunia?
Atau akan tetap jadi mimpi di siang bolong. Piala dunia memang patut ditunggu. 😊
Artikel menarik lain:

Mau Jadi Turis Gratis
Visi Arab Saudi 2030
Saudi Arabia, Dulu, Kini dan Nanti Arab Saudi adalah negara paling penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Sejak zaman Nabi Ibrahim seb...
