About Me

Foto saya
Garut, Jawa barat, Indonesia
Penulis adalah seorang yang suka berpetualang, dan selalu ingin belajar serta mencoba hal-hal baru..

05 Oktober, 2022

Pesona Baduy

 Paradox Baduy Jakarta 




Pembangunan dan  moderenisasi sejatinya merupakan  dua proses yang berjalan bersama yang akan menciptakan kondisi lebih b baik dari sebelumnya.

Pembangunan dan modernitas Jakarta saat ini sangat terasa pada tersedianya berbagai macam fasilitas serta sarana dan prasarana yang mendukung berbagai sektor kehidupan masyarakatnya.   

Jakarta hari ini sudah menjadi salah satu kota metropolitan tersibuk dan terpadat di dunia. Karena itu pada tahun lalu Jakarta termasuk dalam daftar 10 kota dengan tingkat stress tinggi di dunia. Berdasarkan laporan VAAY bertajuk The Least and Most Stressful Cities Index 2021, Jakarta berada di urutan kesembilan. Tingkat kepadatan, persaingan, kesibukan warga, polusi udara, suara dan jalanan yang macet turut jadi menyumbang faktor penyebabnya.  Hanya berjarak 160 kilometer ke arah tenggara dari ibukota,  ada situasi yang benar benar berbeda 180 derajat. 

 Di kaki pegunungan Kendeng, tepatnya di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Rangkasbitung, Banten, disinilah tempat keberadaan Suku Baduy. 



Baduy adalah sekelompok masyarakat sub etnis yang menjalani hidup dengan memegang teguh adat, tradisi, dan tetap selaras dengan alam. Kesederhanaan adalah satu kata yang paling tepat untuk menggambarkan kehidupan orang Baduy. Tidak ada kata modernitas dalam kamus suku Baduy. Tidak ada alat Transportasi, ataupun alat komunikasi. 



Untuk memenuhi kebutuhannya mereka bercocok tanam dan menenun. Suku Baduy terbagi dua kelompok yakni Baduy Luar dan Baduy Dalam.

Masyarakat yang tinggal di kaki gunung disebut sebagai Baduy Luar. Sedangkan yang tinggal di atas pegunungan dan disebut Baduy Dalam. 

Secara penampilan fisik, keduanya bisa dibedakan menurut pakaian yang dikenakan. 

Orang Baduy Dalam biasanya mengenakan pakaian serba putih dengan ikat kepala juga berwarna putih. Sedangkan orang Baduy Luar,  biasa mengenakan pakaian serba hitam dengan ikat kepala berwarna biru. Keduanya kerap kali membawa golok sebagai perlengkapan.

Pada perkembangannya, masyarakat Baduy Luar sedikit banyak telah beradaptasi dengan masyarakat lainnya. Karena mereka berada di luar hutan, dan telah berinteraksi dengan kehidupan diluar, mereka pun sedikitnya telah menerima pengaruh dari luar. Baduy Luar pun memiliki cara hidup yang hampir sama dengan masyarakat kebanyakan. Namun demikian kesederhanaan tetaplah menjadi ciri khas mereka karena orang Baduy akan tetap berpegang teguh pada adat dan tradisi.

Dalam melakukan aktifitasnya mereka tidak menggunakan alas kaki dan tidak menggunakan alat Transportasi. Mereka pun tidak akan bepergian keluar Baduy untuk waktu lebih dari tujuh hari. 



Sedangkan Baduy Dalam atau orang Kanekes Dalam sampai saat ini masih mengisolasi diri dan tetap tidak terjamah dunia luar. Keberadaan mereka masih tetap utuh dan terjaga baik secara adat, tradisi budaya, maupun teritori.

Jika kamu ingin melakukan healing dan traveling yang anti mainstream, dan ingin merasakan kembali kesederhanaan dalam hidup kamu, datanglah kesini.



Kampung wisata suku Baduy berada di Desa Cibeo, Kabupaten Lebak. Para pengunjung yang datang bisa menikmati indahnya alam yang terdapat di kampung suku Baduy, sekaligus mempelajari budaya mereka. Disini kamu bisa menikmati makanan khas Baduy, tinggal di rumah adat, ataupun mencoba pakaian adat dan merasakan gaya hidup sehari-hari orang Baduy. 



Di desa Adat Baduy, kamu akan merasakan suasana kampung yang masih sangat asri dan tradisional. Pepohonan yang hijau nan rimbun diantara rumah yang terbuat dari bambu dan ijuk.  Kamu juga bisa menjelajahi sekitar kampung yang asri. Gemercik air sungai yang jernih diantara angin sejuk dan suara kicau burung  masih bisa kamu nikmati disini untuk me-refresh otak dan tubuh kamu yang selama ini akrab dengan bising, polusi dan keramaian kota. 







Lihat juga:Healing ke Lombok

Menanti kejutan Piala Dunia

Indonesia jadi sorotan dunia

Momen kembalinya nasionalisme

Bali lebih terkenal dari Indonesia

01 Oktober, 2022

Menanti Kejutan Piala Dunia

Qatar Mengalahkan Indonesia Dan Korea



Dari aktifitas saya dalam bermedia sosial  beberapa waktu yang lalu, saya sempat berkenalan hingga  intens chatting dengan seorang gadis asal Qatar

Bukan kecantikan gadis itu yang membuat Saya betah berlama lama ngobrol secara daring dengannya.

Selain profilnya sebagai gadis arab, yang membuat wawasan saya bertambah adalah keterbukaan dan kepribadiannya yang memang sangat menarik dan asyik diajak ngobrol. Hal itu seolah menjadikan saya seperti mengunjungi Qatar sebelum waktunya.

Aina adalah nama gadis itu.  Ia memiliki wajah Arab dan berambut pirang.

Bagi saya Aina cukup menarik, mengingat dia adalah seorang gadis bangsa Arab.  Aina seolah menjungkirkan pemahaman dan penilaian saya akan perempuan Arab selama ini.  

Ya, Qatar memang adalah sebuah negara emirat di Timur Tengah yang terletak di Jazirah Arab. Satu-satunya batas darat mereka adalah Arab Saudi di selatan, dan sisanya berbatasan dengan Teluk Persia. Teluk ini juga yang memisahkan Qatar dari negara pulau Bahrain.



Jika melihat sejarahnya, Qatar pernah berada di bawah kekuasaan Kekaiaisaran Utsmaniyah, lalu baru pada awal abad 20 mereka di kuasai Inggris dan kemudian merdeka pada tahun 1971. 

Sikap Aina yang ceria dan cukup respek terhadap saya, membuat chatting dengan dia seolah membuka jalan bagi saya untuk bisa mewujudkan harapan saya untuk dapat berkunjung ke negeri Petrodolar tersebut, dalam perhelatan Piala Asia ataupun Piala Dunia.  



Sebagaimana kita tahu Qatar adalah tuan rumah untuk Piala dunia 2023, dan kandidat tuan rumah piala Asia 2023, sekaligus menyingkirkan Indonesia dan Korea Selatan sebagai pesaing.

Karena ditopang oleh sumber daya alamnya, yaitu cadangan gas alam dan minyaknya yang menempati  tiga besar dunia, menjadikan Qatar sebagai negara dengan pendapatan ekonomi tinggi dan paling baik di antara negara Arab lainnya. 

Ketika saya cek fakta dan data, ternyata benar.  Pendapatan perkapita mereka melebihi negeri termakmur di Eropa yaitu Luxemburg, dengan angka mencapai Rp 1,7 miliar.

Tidak heran rasanya jika mereka memiliki maskapai terbaik, dan mampu membeli Neymar di PSG.  Untuk persiapan Piala dunia, mereka juga membangun sembilan stadion baru yang mewah nan megah. 



Berkat dukungan finansial yang kuat pula berikut keberadaan media massa sekelas stasiun tv Al Jazeera yang cukup berpengaruh, menjadikan negeri ini cukup di perhitungkan dalam kancah politik di kawasan maupun secara global.

Meski demikian, karena kebijakan politik Qatar yang juga mendukung beberapa milisi bersenjata, pada tahun 2017, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir memutus hubungan diplomatik dengan Qatar dan melabeli negara ini sebagai negara teroris.

Hal itu menyebabkan krisis diplomatik pada tahun 2017.

Bagi orang barat,  mungkin cap buruk ini akan menciutkan nyali mereka untuk mengunjungi Qatar, tapi bagi saya hal justru itu menjadi bagian dari daya tarik.

Dari beberapa malam panjang chatting dengan Aina,  ada beberapa fakta menarik yang membuat saya ingin segera membuktikannya secara nyata.  Menurut Aina, selain tentang fakta ekonomi dan modernitas, banyak sisi lain yang cukup menarik.  Menurut Aina, di Qatar tidak ada hutan, bahkan satu pohon pun tidak ada. 


"Are you serious?"


"Yes. Of course, so don't think you're taking my camper to the forest 😄," jawab dia.

Selain beberapa hal diatas Aina menegaskan masalah keamanan hingga ia berani menjamin saya tak akan menemukan kejahatan selama tinggal disana, menurut Aina,  Qatar adalah negara teraman di dunia.

Kembali ke masalah hutan, Qatar senasib dengan San Marino, Greenland, dan Oman, sebagai empat wilayah di dunia yang tidak memiliki hutan.

Karena hal itu pula, yang membuat 99% penduduk Qatar adalah orang kota, karena mereka tinggal di ibu kota Doha, karena bagian lain negara ini hanyalah gurun.

Meski Qatar memiliki even balapan kelas dunia sekelas Moto GP, olahraga favorit disana adalah balap unta.

Menurut Aina,  sampai tahun 2004, ia masih melihat anak-anak sebagai joki unta.

Dari sekian lama persahabatan saya di dunia maya, saya sempat terlena dengan janji Aina untuk menyediakan akomodasi bagi saya jika nanti jadi berkunjung ke sana.  Tidak hanya itu,  ia pun berjanji akan mengantar saya keliling Qatar dengan mobil pribadinya. Menurut dia, itu karena harga BBM yang sangat murah disana. 

Bahkan harga satu liter bensin tidak ebih mahal dari membeli dua latte Starbucks.

Aina saat ini bekerja di sebuah kantor perusahaan pertambangan. Ia adalah anak seorang ekspatriat asal Amerika yang menikah dengan ibunya  yang warga Qatar.

Apakah ini bagian dari kejutan Piala Dunia? 

Atau akan tetap jadi mimpi di siang bolong. Piala dunia memang patut ditunggu. 😊


Artikel menarik lain:

Satu pulau dua negara

Pulau terluar Indonesia yang jadi rebutan 3 negara

Suku Jawa di Suriname

29 September, 2022

Sebatik, Satu Pulau Dua Negara

 Sebatik Satu Pulau Dua Negara




Kali ini, Around the world akan mengulas pulau terdepan yang jadi serambi bersama Indonesia dan Malaysia, yaitu Pulau Sebatik.

Sebatik terletak di timur laut Kalimantan. Secara administratif merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. 

Pulau Sebatik merupakan Pulau Terluar di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia.



Pulau Sebatik terbagi dua antara Indonesia dan Malaysia. Di bagian barat yang termasuk dalam kabupaten Nunukan dengan luas 246,1 km2. Sedang di bagian timur pulau, masuk ke dalam wilayah Sabah, Malaysia Timur dan memiliki bagian seluas 187,23 km2.


Sebagai pulau yang jadi beranda dan halaman terdepan negara Indonesia dan Malaysia, Sebatik sering merasakan langsung efek dari panas dinginnya hubungan kedua negara. Dalam sejarahnya, Sebatik, pernah menjadi salah satu tempat terjadinya pertempuran hebat antara Indonesia dan Malaysia saat terjadinya "Konfrontasi"

 

Kehidupan masyarakat di pulau kini, tentunya sangat menarik untuk dicermati mengingat mereka bisa mengakses dua negara sekaligus. Dalam hal kegiatan ekonomi misalnya, warga bisa bertukar suplai produk. Menjual produk Indonesia ke warga Malaysia, dan begitu juga sebaliknya.


Sudah seharusnya jika pulau sebatik dijadikan etalase karena memang telah menjadi halaman muka bagi kedua negara. Kabar baiknya, pulau Sebatik belakangan sudah menjadi salah satu pulau terluar yang menjadi prioritas utama pembangunan pemerintah Indonesia.

 

Karena letaknya yang sangat strategis yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, pemerintah sudah seharusnya bisa lebih meningkatkan perhatiannya dalam membangun sektor unggulan yang potensial seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata. Disamping itu, peningkatan pelayanan hukum dan pengawasan keamanan juga tetap bagian paling penting untuk ditingkatkan di wilayah perbatasan.


Yang membuat warga Sebatik bangga, pada tanggal 16 Desember 2014, Presiden Jokowi mengunjungi wilayah perbatasan Republik Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik ini. Presiden mengunjungi beberapa lokasi seperti Tanah Kuning Patok II dan Sungai Pancang, tempat dimana terdapat pos Angkatan Laut yang dapat melihat langsung wilayah Tawau, Malaysia. Selain meninjau fasilitas di pos perbatasan, Presiden Jokowi juga menaiki beberapa menara pos perbatasan milik pasukan marinir TNI-AL di Sei Bajo, dan di Perbatasan Sei Pancang.  


Pulau ini secara umum beriklim panas dengan suhu udara rata-rata 27,8 °C, suhu terendah 22,9 °C pada bulan agustus dan tertinggi 33,0 °C pada bulan April. 




Jika kamu suka dengan eksplorasi tempat wisata yang anti mainstream, memiliki jiwa petualang dan juga nasionalisme, mengunjungi pulai ini bisa kamu jadikan rencana selanjutnya.


Banyak hal yang menjadi pertimbangan kamu saat hendak berkunjung ke pulau Sebatik. Selain keindahan garis pantainya yang menawan,  kehidupan warga lokal Sebatik juga dari segi budaya tentunya sangat menarik. Tidak hanya wisatawan dari Indonesia saja yang kerap liburan di sini. Di antaranya, banyak juga warga Malaysia dan Singapura. Itulah beberapa fakta menarik pulau Sebatik yang bisa kamu jadikan alasan kenapa harus liburan ke  Sebatik.



Beberapa kawasan wisata pantai yang layak untuk dikunjungi adalah Pantai Marina, Pantai Kayu Angin dan Pantai Batu Lamampu.



Ketiga kawasan pantai ini telah sering dijadikan tempat wisata oleh masyarakat setempat maupun pengunjung pada waktu liburan. Meskipun ketiganya belum dikelola dengan baik hingga penataannya pun belum terlihat sempurna. 


Salam NKRI




24 September, 2022

Mianggas

Mengunjungi pulau terluar Nusantara

"Dari Sabang sampai Merauke, dari Mianggas  hingga pulau Rote" demikian lirik sebuah jingle iklan produk mie instan. Sebait lirik yang mengandung semangat nasionalisme itu dengan jelas menyebut nama tempat di empat arah mata angin. Dua yang disebutkan terakhir merujuk pada dua pulau terluar di sisi utara dan selatan kepulauan Nusantara.


Catatan tahun 1996, jumlah Pulau di Indonesia,  terdiri dari pulau besar maupun pulau kecil yang tertera pada Undang-Undang no 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia adalah 17.508 Pulau, namun terlepasnya kedaulatan pada Pulau Sipadan dan Ligitan yang telah berpindah tangan pada Malaysia pada tahun 2002,  tentunya membuat jumlah itupun juga berkurang.

Mengutip laman resmi Sekretariat Kabinet, pada tinggal 2 Maret 2017, Presiden Joko Widodo telah menandatangani sebuah nota keputusan yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil.

Presiden secara resmi menetapkan sebanyak 111 pulau yang tersebar di 22 provinsi sebagai pulau-pulau kecil terluar milik Republik Indonesia.

Dengan jumlah pulau yang demikian banyak, beserta aneka kekayaan alam maupun non alam seperti keunikan budaya di dalamnya tentunya itu adalah sebuah anugrah untuk NKRI. Namun hal itu harus diiringi dengan komitmen segenap elemen bangsa untuk menjaga keutuhannya, karena bukan mustahil kejadian seperti kasus Sipadan dan Ligitan bisa terulang lagi. 

Pada tulisan kali ini, Around the world akan menyoroti keindahan wisata di sebuah pulau terluar disisi utara yaitu pulau Mianggas


Sebagai pulau terluar, Mianggas yang lebih dekat dengan Philipina itu pernah jadi rebutan tiga negara. Mengingat letak geograpinya yang sangat strategis, membuat Amerika, Spanyol dan Belanda sempat saling klaim dalam kepemilikan pulau ini.
Namun ada tanggal 4 april 1928, Hakim Dr. Max Hubert, arbitrator tunggal Mahkamah Arbitrase Internasional, menyatakan bahwa Miangas adalah bagian dari wilayah Hindia Belanda. Dengan demikian secara sah, Hindia Belanda, dalam hal ini Indonesia menjadikan pulau ini menjadi bagian dari NKRI.


Pulau Mianggas yang secara administrasi masuk ke dalam desa Mianggas kecamatan Mianggas kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, memiliki banyak sekali keunikan dan pesona wisata alam. Jaraknya yang lebih dekat ke Philipina yaitu sekitar 200 km dibanding ke Manado yang sekitar 500 km,  membuat warga pulau ini lebih sering bepergian ke Philipina daripada ke Manado. Tak heran jika Penduduk desa yang mayoritas beragama Kristen ini banyak yang mahir berbahasa Tagalog.



Pulau Miangas makin dikenal sebagai daerah perbatasan ketika Presiden Joko Widodo meresmikan bandar udara Miangas yang tentunya telah sangat membantu melancarkan aktivitas perekonomian wilayah tersebut. Jokowi adalah Presiden pertama Indonesia yang telah berkunjung ke sejumlah pulau-pulau terluar nusantara. Di pulau itu juga, terdapat tugu tapal batas negara Indonesia.



Miangas konon memiliki arti ‘menangis’. Mengapa harus menangis?

Menurut cerita, dulu pulau paling utara Indonesia ini pernah diserbu oleh perompak laut Sulu-Mindanao. Namun, kini penduduk pulau ini tentunya tak lagi  menangis. Miangas yang merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara ini kini lebih banyak diserbu pejabat pemerintah dan wisatawan karena Mianggas menyimpan potensi wisata yang sangat melimpah. Pulau Mianggas memiliki pemandangan alam menakjubkan dengan garis pantai yang luar biasa.



Bagi kamu seorang yang berjiwa petualang dan ingin berangkat ke Miangas. Salah satu cara untuk menuju Miangas adalah dengan mencari penerbangan ke Manado.



Kamu bisa transit di Bandara Sam Ratulangi Manado untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandara Melonguane, Talaud. Sampai di Bandara Melonguane, kamu teruskan perjalanan udara menuju Miangas dan kamu akan mendarat di Bandara Miangas.

Hot News: FIFA Match day Indonesia vs Curacao

Diaspora suku Jawa di Suriname

21 September, 2022

Menanti Matchday

Menjelang Pertandingan Timnas Indonesia vs Curacao


Publik bola tanah air khususnya suporter  timnas Indonesia di bulan September ini cukup dimanjakan dengan sajian beberapa pertandingan  besar dan penting sepakbola, khusus nya di level timnas.

Setelah kita cukup lega dengan pencapaian Timnas U-20 yang telah memastikan langkah ke putaran final piala Asia. Indonesia bahkan lolos dengan status sebagai juara grup setelah di partai terakhir berhasil membenamkan Vietnam secara dramatis. Di bulan ini juga, tepatnya  tgl 24 dan 27 September, giliran timnas senior yang akan akan diuji kemampuannya dengan melakoni pertandingan yang bertajuk FIFA Matchday, melawan Curacao. 


Meski terdengar asing, namun timnas Curacao bisa dipastikan bukan lawan yang mudah untuk Indonesia. Saat ini Curacao bahkan berada di peringkat 84, terpaut 71 level jauh diatas kita yang masih bercokol di  peringkat 155 dunia.

Timnas Curacao saat ini diasuh oleh pelatih Remko Bicentini.  Bicentini  mengawali kariernya di timnas Curacao dengan menjadi asisten juru taktik legenda Barcelona, yaitu Patrick Kluivert. 

Hebatnya, setelah menjadi pelatih utama, tak butuh lama bagi Bicentini untuk memberikan prestasi pada timnas Curacao. Hanya dalam tempo kurang setahun, tepatnya pada bulan Juni 2017, pelatih 54 tahun itu membawa Curacao meraih gelar Piala Karibia perdananya. Bicentini juga membantu negara pulau itu lolos ke Piala Emas CONCACAF selama tiga kali berturut-turut.

Namun, setelah mengukir prestasi yang cukup menawan itu, dia justru meninggalkan Curacao pada tahun 2020. Posisinya pun digantikan oleh mantan pelatih Real Madrid yaitu Guus Hiddink. Bicentini dikabarkan hijrah dan mencoba peruntungan sebagai asisten pelatih timnas Kanada pada Februari 2021.

Namun akhirnya, Bicentini kembali ke pelukan timnas Curacao pada Agustus lalu hingga saat ini. 

Pada kesempatan kali ini dia harus membuktikan kehebatannya untuk membawa Curacao meraih kemenangan atas Indonesia dalam laga FIFA Matchday pada tanggal 24 dan 27 September mendatang. Tentu ini bukan hal yang mudah bagi Bocentini mengingat Skuad Garuda saat ini juga bukanlah tim lemah. Dengan dinakhodai Shin Tae Yong, pelatih yang punya pengalaman dan prestasi segudang, timnas Indonesia terbukti mampu unjuk gigi dalam beberapa pertandingan penting di level Asia Tenggara, bahkan Asia. 

Bagi timnas Indonesia, menghadapi  tim dengan level lebih tinggi memang bukan perkara mudah, namun bersama Shin Tae Yong timnas Indonesia telah bertransformasi menjadi kekuatan baru. Terbukti, Indonesia mampu menekuk Kuwait yang notabene miliki peringkat lebih tinggi pada FIFA matchday Juni alu dengan skor 2-1. Torehan ini sekaligus mematahkan rekor buruk Indonesia vs Kuwait  yang tak pernah menang dalam 43 tahun terakhir.

Bersama timnas U-20 Shin Tae Yong juga sukses melaju ke putaran final Piala Asia setelah menjadi jawara grup F dengan mengemas poin sempurna dan melibas semua lawan dengan kemenangan. Bahkan di partai terakhir Timnas Indonesia membungkam Vietnam dengan skor 3-2. Alhasil Timnas Indonesia membuat catatan penting salam sejarah setelah penantian selama 61 tahun Indonesia tak pernah masuk putaran final piala Asia. 

Berikut, sekilas tentang negeri Curacao: Meski hanya sebuah negara kecil di Kepulauan  Karibia, negara yang hanya memiliki luas wilayah seluas 444 km persegi dan merupakan bagian dari negara konstituen Kerajaan Belanda ini cukup indah untuk dikunjungi.



Curacao diperkirakan memiliki penduduk lebih dari 150 ribu orang yang mayoritas  menempati ibu kota mereka yang terkenal  sebagai kota yang penuh warna, yaitu Willemstad.

Artikel terkait:Bangkitnya Nasionalisme sepakbola







 Lihat juga: Pulau terluar Indonesia yang rawan dicaplok asing

Diaspora suku Jawa di Surname

Healing ke Lombok

Jerman dan segala sesuatu tentang Kedewasaan

polahi, suku dengan kebiasaan inces

19 September, 2022

Korowai Suku Kanibal Terakhir

 

Seksinya Suku Korowai 





Berpendapat bahwa hanya kelompok kecil kita sebagai satu-satunya komunitas manusia yang ada di dunia. Hingga tak ada suku ataupun bangsa lain di dunia ini. Itu tentunya sangat naif, atau bahkan mungkin termasuk pemikiran yang sangat primitif.



Setidaknya keyakinan itu bisa bertahan sekian lama dan diyakini secara turun temurun oleh Suku Korowai hingga sekitar tahun 1970an. Saat itu ada sekelompok ilmuwan yang tersesat di Pedalaman Papua. Kemudian secara tidak segaja  memasuki wilayah suku Korowai . Para ilmuwan yang terdiri dari antropolog Peter Van Arsdale, ahli geografi Robert Mitton, dan seorang pengembang komunitas Mark Grundhoefer, kemudian memutuskan untuk mempelajari kehidupan suku Korowai.

Mereka pun melakukan observasi secara mendasar hingga mendapatkan daftar kata yang digunakan untuk dasar komunikasi.

Banyak klaim yang menyebutkan pertama kali menemukan keberadaan suku Korowai yang hidup terisolasi di pedalaman hutan lebat  Papua Selatan.  



Ada versi lain, yang mengatakan bahwa seorang Misionaris dari Belanda-lah yang tersesat di hutan adalah orang yang pertama kali menemukan keberadaan suku Korowai.

Namun yang pasti pada tahun tahun itulah pertama kali suku ini berinteraksi dengan orang asing diluar mereka yang sekian lama tinggal dalam lebatnya hutan Papua.



Populasi mereka sekitar 3000 orang. Suku terasing ini hidup di rumah yang dibangun di atas pohon yang mereka sebut Rumah Tinggi. Beberapa rumah mereka bahkan bisa mencapai ketinggian sampai 50 meter dari permukaan tanah.



Selin karena tradisi yang diwariskan secara turun temurun, alasan mereka tinggal di rumah pohon adalah agar mereka lebih aman dari serangan musuh dan mudahkan mereka untuk mengintai hewan buruan. 

Setiap klan suku Korowai memiliki wilayah teritorial  masing-masing yang disebut Bolup. Setiap Bolup terdiri dari satu hingha lima rumah pohon. Rata-rata mereka berjumlah dua puluh  sampai tiga puluh orang. Jika jumlah mencapai limapuluh orang, maka sebagian dari mereka akan pindah ke daerah lain lalu untuk membentuk Bolup lainnya.   Suku Korowai adalah salah satu suku di Papua yang tidak menggunakan koteka. Mereka melipat kemaluannya ke dalam kantung zakar kemudian mengikatnya dengan serat daun.

Suku Korowai merupakan salah satu suku asli yang mendiami beberapa kabupaten di wilayah adat Anim-Ha di Papua bagian selatan. Seperti di Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Asmat dan Kabupaten Mappi. 

Sejak saat itu keberadaan mereka mulai tercium dan menarik perhatian beberapa penggiat keagamaan, sosial, bahkan media massa. Sejak itu pula, rumah pohon Korowai menjadi sangat terkenal dan dimuat belasan majalah dan koran dalam dan luar negeri. Puluhan stasiun televisi pun memberitakannya. Beberapa stasiun tv dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Austria, Swedia, Finlandia, Japan, Australia, Swiss, Italia, Kroasia, Slovakia, Republik Ceko, Vietnam, bahkan televisi dari Indonesia sendiri TVRI.

Setelah itu ratusan film dokumenter banyak dibuat dan dipublikasikan.

Selain tradisi rumah pohon yang sangat unik, ada juga  isu tradisi kanibalisme yang terdengar mengerikan juga tersemat dan seolah telah menjadi magnet sekaligus label yang melekat pada suku ini.



Kanibalisme adalah praktek mengkonsumsi daging dari sesama manusia. 

Lalu apa benar suku ini memakan daging sesama mereka?

Dalam adat suku Korowai, ada seseorang yang disebut "Khakhua" atau dukun. Dalam perjalanannya, seorang Nakhua ada yang dicurigai melakukan sihir sehingga menyebabkan seseorang menjadi sakit atau mengalami kematian.

Ketika itu terjadi, Khakhua tersebut akan dihukum mati sebagai konsekwensi dari tindakannya.

Budaya tersebut berlaku sebagai sistem peradilan pidana Suku Korowai.  Khakhua tersebut harus dihukum mati tetapi tidak dengan cara dikuburkan.

Suku Korowai meyakini bahwa Khakhua bisa bangkit kembali dari kematian. Sehingga ada prosesi memisahkan tubuh korban dan memakan dagingnya. Dalam prosesi tersebut, Suku Korowai tidak melibatkan wanita hamil dan anak-anak.

Setelah prosesi memisahkan bagian tubuh dan memakan sebagiannya yang cukup mengerikan itu, masih ada prosesi lsin yang perlu dilakukan, yaitu mereka akan bernyanyi dan memukul-mukul dinding rumah tinggi mereka dengan kayu selama semalaman. 

Hukum itu tidak hanya berlaku pada Khakhua, mareka juga akan menghukum warganya yang melakukan kejahatan membunuh, mencuri istri orang lain, dan merusak sistem pertahanan makanan mereka.

Orang Korowai juga disebut Klufo Fyumanop. Klufo artinya orang, sedangkan Fyumanop artinya jalan di atas tulang kaki.

Penamaan ini untuk membedakan suku ini dari  Suku Citak Mitak menggunakan perahu sebagai alat transportasi utama.

Hal mengenai kanibalisme ini sebenarnya ingin penulis  kesampingkan mengingat saat ini, sebenarnya sudah tidak terjadi lagi. Terakhir praktik ini mereka lakukan pada prosesi eksekusi mati pada tahun 2007. 

Mayoritas klan Korowai memang tinggal di rumah pohon di wilayah teritori mereka yang  terisolasi. Namun sejak tahun 1980an sebagian dari mereka ada yang telah pindah ke desa-desa yang baru dibuka pemerintah. Desa desa itu dibuka di Yaniruma di tepi Sungai Becking, area sekitar Kombai-Korowai, Mu, dan Basman atau daerah Korowai-Citak. 

Mulai tahun 1987, wilayah pedesaan juga dibuka di Manggél. Kemudian tahun  berikutnya dibuka juga di Yafufla, Mabül di tepi Sungai Eilanden, dan  sekitar tahun 98, duka kembali di Khaiflambolüp. Tingkat hunia desa desa baru itu memang  masih sangat rendah. Hal itu disebabkan jarak yang cukup jauh antara permukiman dan sumber daya makanan berupa hutan tempat sagu berada.

Dikutip dari berbagai sumber.


Baca juga: Suku terasing Maluku

Kampung Memek。

Pesona Lombok


15 September, 2022

Travelling Suriname



Diaspora Orang Jawa di Suriname

 Terhitung mulai tanggal 1 September 2020, perintah Indonesia dan Suriname secara resmi memberlakukan bebas visa untuk kedua warga negara masing masing. Kebijakan ini diberikan bagi WNI pemegang paspor diplomatik, paspor dinas dan paspor biasa dengan masa berlaku minimal 6 bulan, jika berkunjung ke Suriname. Dengan demikian, pemegang ketiga jenis paspor tadi dapat masuk, keluar, transit atau tinggal tanpa visa di Suriname apabila tidak lebih dari 30 hari. Begitupun sebaliknya dengan Warga Negara Suriname yang berkunjung ke Indonesia.




Suriname adalah negara indah dengan wilayah cukup mungil di belahan benua Amerika, tepatnya di pesisir timur laut Amerika Selatan.

Baca juga:Traveling ke Jerman

Suku kanibal terakhir dari Papua

 Paramaribo adalah ibu kota Suriname yang terkenal sebagai rumah bagi katedral kayu yang melegenda yaitu Saint Peter dan Paul Basilica. Mereka hidup di abad ke 19 tepatnya 1885.

Jika kamu berkesempatan Travelling ke Suriname, kamu tidak akan terlalu dikagetkan dengan suasana dan alam disana. Meskipun berada di daratan Amerika, Iklim disana cukup hangat dan bersahabat. Jangan heran pula jika di Suriname banyak dijumpai orang yang menggunakan bahasa Jawa. Ya, mereka adalah warga Suriname keturunan Jawa yang populasinya cukup banyak. Ada sekitar 75.000 jiwa atau 13,5%  dari total penduduk Suriname. Karena itu pula, bahasa Jawa menjadi bahasa resmi selain bahasa Belanda. 



Kehidupan orang Jawa di Suriname dimulai Pada tanggal 9 Agustus 1890, saat Kapal SS Prins Williem II tiba di Pelabuhan Paramaribo, Suriname. Kapal itu mengangkut 94 orang Jawa yang dibawa Belanda untuk merantau ke Suriname. Perjalanan dari pelabuhan Batavia menuju Paramaribo memakan waktu hingga dua bulan lamanya.



Momen itu kemudian diperingati sebagai Dag der Javaanse Immigratie atau gelombang pertama kedatangan orang-orang Jawa di Suriname. 

Pada waktu itu orang dari Jawa di pekerjakan sebagai buruh kontrak di sektor perkebunan seperti tebu, cokelat, kopi, dan juga pertambangan bauksit.



Dalam rentang waktu antara tahun 1890 sampai 1939, ada hampir 33 ribu orang Jawa yang diberangkatkan ke Suriname.

Sebagian dari mereka memang ada yang pulang kembali ke tanah Jawa. Namun lebih banyak yang memilih menetap disana. 

Selain dari Jawa, pemerintah Belanda waktu itu, juga mendatangkan pekerja dari India serta orang kulit hitam dari etnis Creole dan Maroon. 

Bahkan kini, mayoritas penduduk Suriname adalah dari suku bangsa Hindustani keturunan India, dan orang kulit hitam dari etnis Creole serta Maroon tersebut. Sedangkan, orang Jawa menempati posisi terbanyak ketiga secara keseluruhan.

Butuh waktu bagi orang Jawa untuk bersaing dengan etnis lain hingga menduduki posisi yang agak terpandang disana. Setelah 30 tahun semenjak kedatangannya, orang Jawa mulai ada yang bekerja sebagai kepala desa, perawat, penerjemah, guru, dll.

Baru pada tahun 1970, beberapa orang keturunan Jawa menempuh pendidikan tinggi di Belanda hingga menyandang gelar sarjana.  Saat mereka kembali, beberapa diantanya kemudian bahkan mendirikan partai politik. Hingga kini, di Suriname ada beberapa partai politik yang didirikan oleh warga keturunan Jawa seperti Pertjajah Luhur, D21, NSK, dll.



Seiring berjalannya waktu, politisi keturunan Jawa di Suriname tak lagi  dipandang remeh. Eksistensi mereka cukup diperhitungkan, mereka juga bahkan dapat masuk dalam Kabinet Pemerintahan dan menjabat sebagai menteri, panglima angkatan bersenjata, dan jabatan tinggi lainnya.

Dalam  perlemen Suriname, politisi keturunan Jawa selalu mendapat kursi di DNA (De Nationale Assemblée, atau DPR Suriname). Jabatan tertinggi yang pernah diemban keturunan Jawa di Suriname yaitu Ketua Parlemen. 

Hanya saja ampai saat ini belum ada  orang Jawa yang menjadi Presiden Suriname. Pada tahun 2015 sempat jadi pemberitaan di Indonesia, bahwa Raymond Sapoen, sebagai salah satu politisi keturunan Jawa mencalonkan diri menjadi Presiden. Namun rupanya ia belum berhasil karena tidak cukupnya  dukungan suara di parlemen.

Saat ini ada satu menteri keturunan Jawa dalam Kabinet Pemerintahan Suriname, yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, dan ada tujuh orang yang duduk sebagai anggota parlemen.

Setelah mengetahui banyak sekali orang Jawa disana, kamu tentunya tak akan merasa sendiri dan kesepian jika sedang Travelling, terlebih jika kamu backpackeran disana.



Selain menggunakan bahasa Inggris, kamu juga bisa menggunakan bahasa Jawa dengan dialek khas Suriname sebagai alat komunikasi di banyak tempat.

Berikut beberapa destinasi unggulan di Suriname hasil rangkuman keluaromah.blogspot.com dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga:K-Pop Generasi A

1. Fort Zeelandia



Zeelandia adalah objek wisata bersejarah di Suriname yang terletak di Paramaribo, Ibukota Suriname. Tempat ini bangun oleh Perancis pada 1600-an, kemudian diperluas oleh Inggris, dan di selesaikan selama pendudukan Belanda. Mengintip sejarah dengan berjalan melalui lorong-lorong tua benteng Zeelandia. Kamu dapat menyaksikan pemandangan Sungai Suriname yang indah dari benteng tua ini.


2. Tafelberg



Untuk kamu yang Pecinta  alam dan suka mendaki, kamu wajib menjelajahi Tafelberg. Ini adalah gunung terpopuler dan gunung tertinggi di Suriname.  Di puncaknya yang datar kamu akan menikmati pemandangan hutan hujan yang menakjubkan. 


3. Brownsberg Nature Park



Disini adalah lokasi yang tepat untuk kamu yang suka kemping. Kamu bisa berkemah di hutan untuk menjelajahi satwa liar dan menemukan aneka tanaman langka yang menakjubkan.  Taman ini merupakan hutan hujan neo-tropis. Di hutan ini kamu juga dapat menikmati hiking saat berjalan melalui hamparan spektakuler di taman alam ini.


4. Brokopondo Reservoir



Jangan lewatkan pula untuk mengunjungi salah satu waduk terbesar di dunia dengan berkunjung ke Waduk Brokopondo. Waduk ini cukup efisien digunakan untuk penangkapan ikan dan industri aluminium. Kamu dapat menemukan pohon-pohon unik di tempat ini, waduk ini juga menawarkan keindahan yang tidak akan kalian temukan di tempat lain.


5. Sungai Coppename



Sungai Coppename, merupakan sungai panjang yang melewati hutan hujan yang spektakuler. Sungai ini juga melintasi dan daerah pegunungan dan sangat terkenal di Suriname. Jembatan Bailey adalah itik terbaik untuk menyaksikan pemandangan sungai yang indah ini. Dari sini kamu bisa melihat Sungai Coppename bertemu dengan Sungai Saramacca dan kemudian bergabung dengan lautan Atlantik.


6. Central Suriname Nature Reserve



Central Suriname Nature Reserve adalah cagar alam di Suriname Tengah. Ini adalah cagar alam terbesar di Suriname. Jelajahi beragam flora dan fauna di sini. Beberapa hewan langka seperti ayam Guyana, kera laba-laba, dan belut listrik dapat kamu temukan di sini. Cagar alam ini populer karena berada dalam daftar situs Warisan Dunia UNESCO. Jangan lewatkan pula untuk menjelajahi kubah granit Voltzbergisa yang sangat menawan. Kubah granit seluas 240 meter persegi ini menawarkan pemandangan spektakuler hutan di sekitarnya. Pastikan juga kamu untuk mengunjungi Raleighvallen dan Raleigh Falls. Keduanya merupakan objek wisata paling mempesona di dalam lcagar alam ini.



7. Independence Square



Independence Square adalah daya tarik lain yang akan kamu temukan di Ibukota Suriname dari sisi historis. Ini adalah area di kota yang menandakan kebebasan Suriname dari pendudukan Belanda pada tahun 1975. Pastikan juga kamu mengunjungi Istana Presiden, pasar terbuka dan pesisir pantainya. Kunjungi area ini di malam hari ketika diterangi dengan cahaya emas kecil yang fantastis.

Itulah beberapa tempat menarik yang harus kamu kunjungi di Suriname sebagai surga tersembunyi di Amerika Selatan.

Artikel menarik lainnya:Kesederhanaan dalam keteguhan adat Baduy, tetangga ibukota

Dusun Memek Suku primitif di Maluku


Mau Jadi Turis Gratis

Visi Arab Saudi 2030

 Saudi Arabia, Dulu, Kini dan Nanti Arab Saudi adalah negara paling penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Sejak zaman Nabi Ibrahim  seb...

Wisata Korea